
“Yang mengesankan, spect-actor dari beragam fokus aktivisme begitu intens ikut terlibat dalam teater. Mereka semua seperti sudah melihat bahwa krisis iklim merupakan isu penting yang harus menjadi pusat perhatian kita semua. Saya terharu merasakan energi positif dari semua penonton, yang bisa menemukan titik hubung antara aktivisme mereka dan isu lingkungan. Semoga teater forum bisa turut membangun jaringan baru untuk terus mendiskusikan dan mengimajinasikan apa saja yang selanjutnya bisa kita lakukan,” kata Ugo.
Menurut Hasdian Kharisma Priani dari Garasi Performance Institute, pendekatan teater forum berangkat dari aktivitas sehari-hari para aktornya. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk menentukan pose dan image, karena temanya dekat dengan mereka. “Lagu pengiringnya juga saya buat berdasarkan teks yang mereka berikan. Dan, saya salut pada para aktivis muda yang menjadi aktornya. Dalam waktu dua-tiga hari mereka bisa sangat cepat menangkap metode yang diberikan.”
Lewat persiapan relatif singkat, digelarlah Teater Forum: Sekutu Iklim pada Mei lalu, yang mengundang aktivis dari bermacam latar belakang. Kelima aktor utamanya merupakan para aktivis muda dari berbagai daerah yang peduli terhadap isu iklim. Mereka sepakat bahwa kesempatan berteater forum ini merupakan pengalaman ‘diskusi’ sangat menarik yang belum pernah mereka rasakan. Siapa sajakah kelima aktor tersebut? Yuk, berkenalan dengan mereka. (M-011/rl)
- Editor: PIY
Berita Terkait Lingkungan:
- Kontroversi! Dari Raja Ampat ke Pulau Bali Haruskah LNG Sidakarya Bernasib Sama Seperti Tambang Raja Ampat?
- Empat IUP di Raja Ampat Dicabut, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi Lingkungan
- Kota Denpasar Segera Operasikan Ambulans Sampah untuk Optimalkan TPS3R
- Tiga Desa Wisata di Buleleng Wakili Bali di Ajang Best Tourism Village 2025 oleh UN Tourism
- Ribuan Pohon Ditanam Serentak di Terunyan, Kodam IX/Udayana Ajak Masyarakat Jaga Alam