DENPASAR,MENITINI.COM-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar menggencarkan Pembersihan Sungai, Jaring Sampah dan Saluran Air. Pembersihan menyasar Saluran Kawasan Jalan A. Yani, Jalan Raya Puputan, Jalan Hang Tuah, Saluran Tukad Mati, dan Sodetan Air Kawasan Jalan Pura Demak, Minggu (2/7/2023).
Kadis PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata menjelaskan bahwa PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air. Terlebih saat ini intensitas hujan mengalami peningkatan di beberapa wilayah Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” ungkap Airawata.
- Kontroversi! Dari Raja Ampat ke Pulau Bali Haruskah LNG Sidakarya Bernasib Sama Seperti Tambang Raja Ampat?
- Empat IUP di Raja Ampat Dicabut, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi Lingkungan
- Kota Denpasar Segera Operasikan Ambulans Sampah untuk Optimalkan TPS3R
- Tiga Desa Wisata di Buleleng Wakili Bali di Ajang Best Tourism Village 2025 oleh UN Tourism
- Ribuan Pohon Ditanam Serentak di Terunyan, Kodam IX/Udayana Ajak Masyarakat Jaga Alam
Dari pelaksanaan kegiatan yang juga dilaksanakan rutin setiap hari ini, lanjut Airawara, ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Meski demikian, Agung Ariawata mengatakan secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat, akan tetapi pasca hujan reda segera kembali normal. “Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara,” paparnya.
Agung Ariawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. Hal ini mengingat saat ini musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” harapnya. (M-011)
- Editor: Daton
Berita Lainnya:
- Kejagung Amankan Buronan Kasus Korupsi Mega Mall Bengkulu di Tangerang Selatan
- Anggota DPR Minta Pemerintah Cari Solusi Adil soal Truk ODOL: “Keselamatan Jalan Penting, tapi Sopir Juga Harus Dilindungi”
- Rangkaian Hari Bhayangkara ke-79, Kapolri Ziarah ke Makam Presiden ke-2 RI Soeharto
- Laporan Intelijen: Serangan AS Hanya Tunda Program Nuklir Iran Selama Beberapa Bulan
- Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Ambon, Ini Penjelasan Wali Kota Ambon