Polres Badung Gulirkan Program Polisi Berkebun

BADUNG,MENITINI.COM – Kapolres Badung, AKBP Leo Dedy Defretes menggulirkan program Polisi Berkebun di wilayah hukum Polres Badung. Program ini bagian dari upaya mendukung program pembangunan nasional dan meningkatkan sinergisitas dan kerjasama polisi untuk mendukung dan mengawal program pemerintah.

Program ini sesungguhnya selaras dan seirama dengan 8 Komitmen Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memperbaiki citra Polri.

Guna menjaga ketahanan pangan di tengah masyarakat, kepolisian Polres Badung menggelar kegiatan “Polisi Berkebun”. Program itu digelar di sejumlah kecamatan di wilayah hukum Polres Badung.

Setelah di Kuta Utara dan Abiansemal, Badung, kegiatan Polisi Berkebun ini kembali dilakukan di Desa Belok Sidan, Dusun Belok pada Kamis (6/1/2022).

BACA JUGA:  Tingkat Kehilangan Air di Badung Berkurang Dari Tahun ke Tahun

Dalam kegiatan itu, jajaran Kepolisian Polres Badung memanen hasil pertanian seperti timun dan tomat. Kapolres Badung, AKBP Leo Dedy Defretes mengatakan, kegiatan ketahanan pangan Polisi Berkebun ini adalah salah satu bentuk kegiatan positif dari kepolisian.

“Ini adalah bentuk komitmen dan keseriusan kita bersama. Untuk masyarakat adat, kelompok tani dan pemilik tani yang ada di desa Belok Sidan dan di Dusun Belok. Dan hari ini saya ucapkan syukur buat kita semua. Kita diberikan semangat untuk terus berkarya. Singkatnya kegiatan ketahanan pangan polisi berkebun ini adalah salah satu bentuk kegiatan kepolisian juga. Bukan menyimpang dari kegiatan kepolisian,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan Polmas. Dimana polisi pro aktif melihat bagaimana permasalahan dan kebutuhan masyarakat. “Setidaknya bagaimana ketika kita turun dengan program polisi berkebun ini, hasilnya bisa kita rasakan bersama,” ujarnya.

BACA JUGA:  Akses Air Bersih untuk Semua Menjadi Fokus World Water Forum ke-10 

Pria lulusan Akpol 2002 yang hobi berkebun menjelaskan, awalnya itu merupakan lahan tidur. Dari sana pihaknya menanam sayuran jenis tomat dan timun.

Setelah ditanam selama kurang lebih 45 hari, buah tomat dan timun itu akhirnya bisa dipanen. Bahkan panen kali ini merupakan panen yang ketiga.

Dalam proses panen itu, juga dihadiri oleh sejumlah pihak dari instansi terkait. Termasuk Direktur  Bali Waste Cycle (BWC), Putu Ivan Yunatana

“Ini bentuk kolaborasi antara Polri dengan masyarakat. Dimana dengan kegiatan Polmas untuk kegiatan pencegahan maupun deteksi dini. Sekarang kami yang jemput bola. Kerawanan apa saja yang bisa kita carikan solusinya. Kegiatan ini tidak hanya di petang, tapi juga di kecamatan lain. Di Abiansemal hingga Kuta utara. Dengan berbagai jenis tanaman,” tandasnya. M-001/M-007/M-003

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *