Menurut Edwil, Indonesia tengah memasuki fase transformasi digital yang signifikan, ditopang oleh lebih dari 212 juta pengguna internet. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan data center dalam beberapa tahun ke depan.
“PGE ingin menjadi bagian dari perjalanan ini, memastikan bahwa pertumbuhan digital Indonesia dibangun dengan bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua Umum IDPRO Hendra Suryakusuma menegaskan, data center merupakan infrastruktur digital vital dalam menopang transformasi digital nasional. Karena itu, pemanfaatan energi panas bumi dinilai sebagai solusi strategis.
“Pemanfaatan energi panas bumi untuk data center menjawab dua tantangan utama sekaligus, yakni ketersediaan energi jangka panjang dan penurunan emisi karbon secara sistemik. Inisiatif ini menjadi preseden penting bahwa keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” jelas Hendra.
Dari sisi akademik, Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyambut baik kolaborasi tersebut. Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FTUI Dr. Ing. Ir. Dalhar Susanto mengatakan, inisiatif ini membuka ruang luas bagi penguatan riset terapan dan hilirisasi teknologi.
“Integrasi panas bumi sebagai sumber listrik hijau bagi data center membuka peluang lahirnya solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Kami siap mendukung dari sisi akademik dan keilmuan,” ujarnya.









