BEKASI,MENITINI.COM- Menteri Pekerjaan Umum Doddy Hanggodo menegaskan bahwa percepatan pembangunan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) menjadi langkah penting dalam menghadapi persoalan sampah di kota-kota besar Indonesia.
Menurut Doddy, volume sampah nasional terus meningkat dan sejak 2021 telah mencapai lebih dari 68 juta ton. Sementara itu, kawasan perkotaan seperti Jabodetabek, Bandung, dan Bali menjadi penyumbang terbesar dengan produksi lebih dari 1.000 ton sampah setiap hari.
“Permasalahan di kota besar akan ditangani melalui PSEL, sementara untuk daerah lainnya cukup dengan penguatan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle),” ujar Doddy dalam peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia di Kota Bekasi, Senin (27/10/2025).
Doddy menekankan bahwa meski teknologi PSEL menjadi solusi jangka panjang, prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) tetap menjadi dasar dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Ia berharap semua program dapat berjalan konsisten demi menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah pusat. Menurutnya, Pemkot Bekasi terus berinovasi untuk mengurangi beban di TPA Sumurbatu yang sudah melebihi kapasitas.
“ASN Pemkot Bekasi kini diwajibkan membawa tumbler sendiri dan kami tidak lagi menyediakan air minum kemasan saat rapat,” kata Tri. Ia juga mendorong seluruh kecamatan dan kelurahan untuk menghidupkan kembali gerakan pilah sampah serta memperkuat bank sampah di lingkungan warga.
Peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Dunia 2025 yang digelar di SRMA 13 Pangudi Luhur, Kota Bekasi, turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pegiat lingkungan, termasuk Luna Maya dan Pandawa Group yang dikenal aktif dalam kampanye peduli lingkungan.*
- Editor: Daton









