“Tubuh tidak hanya disibukkan dengan rutinitas, tetapi juga harus beradaptasi cepat terhadap perubahan cuaca yang ekstrem. Inilah yang sering kali membuat daya tahan tubuh menurun,” ujarnya.
Dokter umum sekaligus health influencer asal Maluku, dr. Ikram Syah Maulana, menjelaskan bahwa gangguan pernapasan menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering muncul saat pancaroba. Batuk dan flu cenderung meningkat karena virus dan bakteri lebih mudah menyebar dalam kondisi cuaca yang tidak stabil.
Selain itu, cuaca panas ekstrem yang terjadi di sela-sela hujan juga tidak bisa dianggap sepele. “Panas berlebih dapat menyebabkan dehidrasi berat. Dalam kondisi tertentu, ini bisa berujung pada syok hipovolemik, yakni kondisi darurat ketika tubuh kehilangan banyak cairan sehingga aliran darah ke organ vital tidak mencukupi,” jelasnya.
Untuk menjaga kebugaran fisik dan mental di tengah keterbatasan ruang gerak akibat cuaca, masyarakat disarankan tetap aktif berolahraga. Salah satu aktivitas yang dinilai praktis adalah olahraga ringan di dalam ruangan, seperti dance selama 15 menit secara rutin.









