KLUNGKUNG,MENITINI.COM-Nusa Penida Festival ke-8 Tahun 2025 resmi dibuka di Pantai Tanjung Kerambitan, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Jumat (7/11/2025). Pembukaan festival yang kembali tercatat dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini diawali dengan prosesi sakral upacara pakelem dan pertunjukan Tari Pendet Pasepan serta Tari Baris Pati Gede.
Sebelum acara pembukaan, digelar pula upacara pakelem di pesisir Pantai Tanjung Kerambitan yang dipuput oleh Ida Sira Empu Brahma Widya Nanda Raksita dari Griya Taman Segara, Nusa Penida. Prosesi tersebut diikuti oleh Bupati Klungkung I Made Satria, Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, serta masyarakat setempat sebagai bentuk persembahan kepada Hyang Baruna untuk memohon keseimbangan alam semesta.
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, Ketut Suadnyana, mengatakan bahwa ritual ini merupakan wujud nyata pelestarian nilai-nilai spiritual dan ekologis masyarakat Bali. “Kita berharap agar doa dan upakara seperti ini terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam. Mari kita rawat semesta ini, termasuk dengan menjaga kebersihan pantai dari sampah plastik,” ujarnya.
Usai prosesi adat, festival resmi dibuka oleh Asisten Deputi Event Internasional Pariwisata RI, Hafiz Agung Rifai, ditandai dengan pemukulan kentongan (kulkul) oleh Bupati Klungkung, Wakil Bupati, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, dan Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Suwirta, bersama undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Klungkung I Made Satria menyampaikan rasa bangganya atas keberlanjutan kegiatan ini.
“Nusa Penida Festival telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Klungkung, khususnya warga kepulauan. Tahun ini merupakan kali ketiga festival ini masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara,” katanya.
Dengan mengusung tema “The Soul of Tomorrow”, festival tahun ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga jiwa Nusa Penida yang hidup dalam budaya, tradisi, dan alamnya yang indah.
“Rangkaian kegiatan berlangsung selama empat hari, dari 6 hingga 9 November 2025, melibatkan unsur masyarakat, pelaku UMKM, seniman, komunitas, hingga lembaga pendidikan. Selain menampilkan kekayaan budaya, kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan,” jelas Bupati Satria.
Ia berharap Nusa Penida Festival menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen bersama menuju masa depan pariwisata Klungkung yang berakar pada budaya, namun mampu bersaing di tingkat global. “Mari kita jadikan festival ini sebagai sarana memperkuat identitas budaya Bali sekaligus memperluas daya tarik wisata Nusa Penida di mata dunia,” pungkasnya.*
- Editor: Daton









