MASOHI, MENITINI.COM – Menjelang Banda Heritage Festival 2025. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian dan rombongan tiba di Pulau Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah. Mantan Kapolri itu didampingi oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir.
Turut dalam rombongan tersebut, Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fahri Husni Alkatiri, Forkopimda Provinsi Maluku dan Anggota DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty.
Rombongan menggunakan Kapal Cepat Cantika Express 88 dan merapat di Pelabuhan Banda sekitar pukul 13.42 WIT.
Setibanya di Banda, Mendagri RI dan rombongan disambut Wakil Bupati Maluku Tengah Mario Lawalata bersama istrinya dan sejumlah pimpinan OPD, serta pemerintah kecamatan dan masyarakat Kepulauan Banda melalui tarian penyambutan khas daerah.
Usai penyambutan, rombongan menuju Hotel Maulana yang berada dekat pelabuhan dan juga berhadapan dengan Gunung Api Banda untuk beristirahat. Rombongan akan mengikuti rangkaian kegiatan Banda Heritage Festival 2025 yang akan digelar pada 26–29 November 2025.
Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, menyampaikan bahwa kehadiran Mendagri beserta jajaran kementerian menjadi momentum besar bagi Kepulauan Banda untuk menegaskan posisi sebagai destinasi heritage berkelas dunia.
“Banda Neira bukan hanya kebanggaan Maluku Tengah, tetapi juga aset sejarah Indonesia yang diakui dunia. Kehadiran Mendagri dan para pejabat pusat menjadi energi besar bagi kami untuk terus memperkuat pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Kami memastikan seluruh kesiapan berjalan optimal untuk menyambut Banda Heritage Festival 2025,” kata Bupati Awat, Selasa (25/11/2025) di Banda.
Zulkarnain juga menegaskan, bahwa festival ini akan menjadi ajang memperkenalkan Banda sebagai pusat kejayaan rempah dunia sekaligus destinasi unggulan pariwisata nasional.
Sehari sebelumnya, Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata, memimpin langsung kerja bakti massal di kawasan depan Gedung Istana Mini, Negeri Administratif Dwiwarna, Banda Neira. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran pemerintah, OPD, masyarakat setempat, hingga pelaku usaha.
Kerja bakti ini dilakukan untuk memastikan kawasan Banda Neira tampil bersih, rapi, dan representatif sebelum kedatangan para tamu nasional dan wisatawan.
“Banda Heritage Festival adalah milik kita bersama. Karena itu, kita ingin memastikan lingkungan kita bersih dan tertata. Ini bukan sekadar menyambut tamu, tetapi menunjukkan bahwa masyarakat Banda adalah tuan rumah yang siap dan bangga dengan warisan sejarahnya,” ujar Wakil Bupati Malteng, Mario Lawalata.
Kegiatan gotong royong bersama membersihkan area publik, menata lingkungan, dan memperbaiki fasilitas umum terutama di sekitar kompleks Istana Mini yang merupakan salah satu ikon sejarah Banda Neira yang menjadi pusat kegiatan festival.
Sehari menjelang kedatangan Mendagri, aktivitas masyarakat dan wisatawan di Banda meningkat signifikan.
Area Pasar Nusantara tampak dipadati pelancong yang mulai berdatangan untuk menikmati atmosfer jelang festival yang dikenal menampilkan kekayaan budaya, sejarah, dan panorama Kepulauan Banda.
Pemda Maluku Tengah berharap Banda Heritage Festival 2025 menjadi momentum memperkuat ekonomi lokal, mengangkat potensi wisata sejarah, dan semakin memantapkan Banda sebagai destinasi unggulan Indonesia di mata Dunia Internasional. (M-009)
- Editor: Daton









