Mendag Belanja Bahan Pokok di Pasar Badung Menggunakan QRIS

DENPASAR,MENITINI.COM-Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membeli sejumlah bahan pokok (Bapok) di Pasar Badung Bali, Rabu (21/9/2022). Mendag Zulkifli Hasan juga berbelanja minyak goreng dan sejumlah Bapok di los sembako, lalu membayar secara nontunai menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Badung.

Pembayaran nontunai di Pasar Badung didukung aplikasi e-banking Balipay dari Bank BPD Bali. Pasar Badung telah mulai mengembangkan dan mengimplementasikan konsep pasar digital. Pedagang Pasar Badung telah menjual bapok secara daring melalui sewakajaya.orderonline.id, sebuah laman yang dikelola oleh Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar. Saat berbelanja secara fisik, pembayaran telah dapat dilakukan di los dan kios pedagang menggunakan QRIS. 

Pembayaran retribusi pedagang juga telah dapat dilakukan secara elektronik. Kementerian Perdagangan menargetkan penerapan digitalisasi tahun 2022 di 1.000 pasar rakyat dan  1.000.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, terdapat 2.087 pasar rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana  Perdagangan (SISP), 10 Pasar Rakyat onboarding pemasaran secara digital di Tokopedia, 537 Pasar Rakyat memanfaatkan e-monitoring harga bapok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok  (SP2KP), 214 pasar rakyat sudah onboarding mengimplementasikan QRIS, 3.500 pedagang sudah tergabung dalam aplikasi GrabMart, serta 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang onboarding dan memanfaatkan platform digital. “Pasar Badung juga sudah maju, belanja pakai digital,” ujarnya.

BACA JUGA:  Pergerakan Penumpang di Bandara Terus Meningkat, Bulan Februari 3,5 Juta Penumpang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Badung, Denpasar, Bali terpantau stabil dan patut disyukuri. “Harga bapok di Pasar Badung stabil. Sampai hari ini, secara nasional stok tersedia dan harga stabil. Hal ini patut kita syukuri,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan. Ia mencatat, harga bawang merah di Pasar Badung Rp23.000–25.000/kg padahal di Jawa harga rata-ratanya sekitar Rp30.000/kg. Daging sapi pun terpantau Rp105.000/kg. Cabai merah besar juga terpantau lebih murah di harga Rp45.000/kg saat harga rata-rata di Jawa Rp60.000/kg. “MINYAKITA pun sudah tersedia di Pasar Badung. Pemerintah akan mengerahkan seluruh daya upaya agar inflasi pangan terkendali,” ungkap Mendag.

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, upaya-upaya yang dipersiapkan pemerintah dalam mengendalikan inflasi pangan antara lain melalui operasi pasar, subsidi angkutan, serta optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara. “Pemerintah optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir,” kata Mendag.

BACA JUGA:  24 Kota Teratas di Indonesia jadi Fokus Ekspansi OYO Tahun 2024

Dalam pantauan di Pasar Badung hari ini, tercatat harga cabai merah besar turun dibanding seminggu yang lalu (13/9) dari Rp50.000/kg menjadi Rp45.000/kg. Mayoritas harga komoditas terpantau stabil,  misalnya beras medium Rp11.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp12.000/liter, minyak goreng kemasan Rp17.000/liter, MINYAKITA Rp14.000/liter,  tepung terigu Rp13.000/liter, daging ayam ras Rp34.000/kg, telur ayam ras Rp26.000/kg, dan bawang  putih Rp22.000/kg. Sementara itu, dalam program operasi pasar melalui pedagang, cabai rawit merah  dan keriting dijual Rp46.000/kg, cabai merah besar Rp33.000/kg, dan bawang merah Rp23.000/kg.

Mendag Zulkifli Hasan mencatat, harga telur ayam terus turun antara 1 dan 7 persen di berbagai  wilayah. Harga rata-rata eceran nasional hari ini menunjukkan, harga telur ayam ras Rp30.400/kg atau  turun 3,18 persen dibanding 2 September 2022, atau sebelum kenaikan BBM bersubsidi, yang sebesar  Rp31.400/kg. Di beberapa wilayah, termasuk Jakarta, harga telur ayam ras sudah berada di kisaran  Rp27.500–Rp30.000/kg atau turun lebih dari 3 persen dibanding minggu lalu.

BACA JUGA:  Menparekraf Bertemu para Pelaku Parekraf Australia, Tingkatkan Kerja Sama

Sementara itu, di periode yang sama, harga rata-rata eceran nasional minyak goreng pun terpantau  turun. Minyak goreng curah turun 2,13 persen menjadi Rp13.800/liter atau di bawah harga eceran  tertinggi (HET). Berdasarkan pantauan kontributor SP2KP, sampai dengan minggu ketiga September,  MINYAKITA telah tersedia di 34 provinsi termasuk Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. M-006