JAKARTA, MENITINI.COM – Peningkatan signifikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dalam dua tahun terakhir dinilai membawa konsekuensi lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Di tengah tren positif transisi energi bersih, ancaman penumpukan limbah baterai kendaraan listrik mulai menjadi perhatian serius para pakar.
Dilansir berita Antara, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai pertumbuhan kendaraan listrik harus dibarengi dengan kesiapan sistem pengelolaan limbah baterai agar tidak memicu masalah lingkungan baru di masa depan.
“Pertumbuhan pengguna EV di Indonesia perlu diimbangi dengan persiapan menghadapi potensi limbah baterai, termasuk jenis LFP yang nilai daur ulangnya relatif rendah, agar tidak menimbulkan dampak lingkungan di kemudian hari,” kata Yannes, dikutip dari Antara, Jumat (12/12).
Menurut dia, pembahasan mengenai pencegahan lonjakan limbah baterai seharusnya dilakukan sejak dini. Tidak hanya menjadi tanggung jawab produsen kendaraan, pemerintah juga perlu hadir melalui regulasi yang kuat agar transisi menuju kendaraan ramah lingkungan tidak berujung pada pencemaran baru.









