Obesitas juga erat kaitannya dengan banyaknya anak-anak yang tidak sarapan sebelum sekolah. Masih berdasarkan Riskesdas 2018, sebanyak 65% anak-anak tidak sarapan, sehingga mereka memilih jajan makanan di sekolah tanpa pengawasan orang tua.
Perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan pada anak yang dilakukan setiap bulan. Hal ini penting untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan baik untuk kekurangan maupun kelebihan gizi sehingga intervensi bisa cepat dilakukan.
Strategi pencegahan obesitas pada anak dapat dilakukan dengan pengaturan pola makan, yakni harus terjadwal, makan makanan pokok 3 kali sehari, dan makan makanan selingan dua kali sehari.
”Rutin melakukan aktivitas fisik dan orang tua harus menyediakan makanan yang bergizi seimbang dan membantu anak belajar lebih selektif dan sehat terhadap makanan yang dikonsumsi,” katanya. (M-011)
Editor: Daton
Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.
Berita Lainnya:
- Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Pusat Layanan Fertilitas Hadir di KEK Sanur, Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Dunia
- RS Windu Husada Rayakan HUT ke-3, Mantapkan Kualitas dan Inovasi Layanan
- BPJS Kesehatan Dorong Skrining Riwayat Kesehatan untuk Deteksi Dini Penyakit
- 14 Pasien TBC Resisten Obat Sembuh, Menkes Tegaskan Ancaman TBC Masih Serius