AMBON, MENITINI.COM – Berbagai upaya sudah dilakukan tim SAR gabungan untuk mencari 11 Anak Buah Kapal (ABK) Maluku Prima Makmur 03 yang dikabarkan hilang akibat peristiwa kebakaran di perairan laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), resmi dihentikan, Kamis (27/11/2025) setelah tujuh hari pencarian belum membuahkan hasil.
Keputusan itu diambil setelah mendapat persetujuan keluarga korban, meski seluruh ABK belum ditemukan. Kapal tersebut dilaporkan terbakar pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 17.50 WIT, saat berlayar menuju spot memancing di perairan Banda.
Sejak itu, tim SAR gabungan melakukan penyisiran intensif di berbagai titik namun tidak mendapatkan hasil.
Pukul 08.20 WIT, RIB Basarnas Ambon dikerahkan menyisir arah selatan Pulau Haruku, Saparua, dan Nusalaut. Selanjutnya, pukul 08.50 WIT, Tim Rescue Kansar Ambon bersama Potensi SAR menggunakan KN SAR 242 Bharatamenuju area pencarian berdasarkan empat titik koordinat yang ditetapkan.
Tim juga mendapat informasi tambahan dari KN Hiu 14 PSDKP, yang mendapat mandat melakukan operasi SAR tambahan selama dua hari di perairan Tual, Gorom, serta utara Banda Neira. Namun, seluruh upaya tersebut tetap tidak membuahkan hasil.
Setiba di lokasi awal kejadian, keluarga korban melakukan ritual adat dan doa bersama tim SAR. Hingga pukul 17.25 WIT, hasil pemapelan dengan DISNAV Ambon dan SROP Ambon juga dinyatakan nihil.
KN SAR Bharata kemudian kembali ke Pelabuhan Tulehu setelah menempuh jarak pencarian 128 NM dengan heading 153.67° arah tenggara dari Tulehu. Evaluasi akhir bersama keluarga dan unsur SAR memutuskan operasi dihentikan.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, mengatakan pencarian sudah dilakukan maksimal sesuai standar operasi SAR.
“Hingga hari ini korban belum ditemukan meski pencarian berlangsung selama tujuh hari. Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh unsur SAR, termasuk Bapak Kapolda Maluku dan Dir Polairud,” ujarnya.
Meski operasi ditutup, Arafah meminta masyarakat tetap memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Operasi SAR dihentikan, namun dapat dibuka kembali apabila ada informasi baru. Terima kasih kepada seluruh unsur yang bertugas,” tegasnya.
KM Maluku Prima Makmur 03 diketahui berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada Minggu, 8 November, pukul 02.00 WIT menuju perairan Banda. Kebakaran kapal pertama kali dilaporkan oleh penanggung jawab kapal, Iwan, kepada Pos SAR Banda pada Jumat (21/11/2025) siang.
Diketahui 11 ABK yang belum ditemukan, yakni:
– Yakob Arnyanyi (60), Nahkoda
– Kien Julson Sabandar (51), ABK
– Misran Sumenda (51), ABK
– Finsen Rahayaan (27), ABK
– Deki Tatael (59), ABK
– Hengki Tatael (21), ABK
– Agung Mamentiwalo (29), ABK
– Oksin Tatael (29), ABK
– Otnjel Kolotja (51), ABK
– Jefry Langelo (62), ABK
– Melvin Rolando Hitalessy (26), ABK
Operasi pencarian ini melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI AL, Polairud, RBB, DOKPOL Polda Maluku, hingga keluarga korban dan pihak perusahaan. (M-009).









