“Penjor kami dikerjakan bersama-sama selama dua minggu dengan material lokal di Bali. Kegiatan ini sekaligus menghidupkan tradisi karena setiap Hari Raya Kuningan, Pura Sakenan selalu menggelar piodalan,” jelasnya.
“Ia mengaku sangat senang rutinitas festival ini meski baru dua kali digelar namun bisa melibatkan generasi muda secara maksimal
Satu diantara juri Festival Penjor di Pura Sakenan, Drs. AA Gde Agung Rimbya Temaja, menilai kualitas penjor yang ditampilkan STT se Pulau Serangan semakin meningkat dibanding penyelenggaraan enam bulan lalu.
“Dalam festival ini, penjor dinilai dari perlengkapan utamanya, keserasian hiasan, serta tingkat kreativitasnya. Fungsi festival seperti ini adalah meningkatkan kreativitas anak-anak muda di Pulau Serangan, dan tyang lihat kemajuannya luar biasa,” ujarnya.
Ia menegaskan, dukungan Kura Kura Bali sangat berdampak pada perkembangan kreativitas pemuda setempat dalam menjaga tradisi Bali.









