Es Krim untuk Sakit Tenggorokan, Mitos atau Fakta?

DENPASAR, MENITINI.COM – Slogan “Es terooos… es terooos!” tentunya sudah sering kita dengar sejak kecil. Apalagi dewasa ini, banyak video viral yang mengekspos kebiasaan ibu-ibu menggaungkan slogan ini ketika anaknya sedang batuk atau sakit tenggorokan. Di sisi lain, kita juga sering mendengar anjuran sekitar untuk malah mengkonsumsi minuman dingin atau es krim saat sakit tenggorokan. Jadi manakah yang benar? Apakah statement itu valid? Mari kita buktikan bersama-sama!

Es Krim untuk Sakit Tenggorokan?

Pertanyaan ini mungkin sering timbul dalam benak kita. Nyatanya, mengkonsumsi es krim dapat meredakan sakit tenggorokan untuk sementara karena adanya sensasi dingin yang menenangkan proses peradangan. Namun, efek ini sering kali hanya berlangsung sebentar. Ketika sensasi dingin hilang, keluhan mulai kembali. Malahan, kandungan gula yang tinggi pada es krim dapat menambah keparahan peradangan dan menurunkan kekebalan tubuh. Ketika kekebalan tubuh menurun, sakit tenggorokan yang kita derita malah makin parah dan tak kunjung usai.

Secara umum, banyak penelitian menunjukkan bahwa gula tidak ideal untuk sistem kekebalan tubuh. Baik murni atau campuran dalam produk, gula dapat dapat menyebabkan peradangan dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Asupan gula yang tinggi dapat mengurangi efektivitas sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan penyakit. Hal ini terutama berlaku jika virus atau bakteri adalah penyebab sakit tenggorokan Anda.

BACA JUGA:  Cara Mendapatkan Vaksin DBD di Indonesia

Opsi Es Krim untuk Sakit Tenggorokan

Jika Anda ingin makan es krim untuk mengatasi sakit tenggorokan, tidak ada pantangan yang absolut. Saat ini sudah banyak opsi es krim yang cenderung lebih sehat. Memilih jenis es krim yang lebih sehat adalah merupakan pilihan yang lebih bijaksana daripada harus sakit berkepanjangan. Berikut beberapa opsinya:

  • Low-sugar: Kandungan gula yang tinggi berpotensi memperburuk peradangan dan mengiritasi sakit tenggorokan. Memilih es krim dengan kandungan gula lebih rendah atau bahkan alternatif bebas gula bisa meminimalkan iritasi akibat gula pada tenggorokan.
  • Non-dairy: Orang dengan alergi susu cenderung penurunan sistem kekebalan tubuh. Dalam kasus tersebut, alternatif seperti es krim berbasis santan atau susu almond dapat menjadi pilihan yang sesuai.
  • Sorbet buah: Berbahan dasar buah tentu lebih rendah lemak dan bebas susu, menjadikan opsi ini lebih ringan untuk sakit tenggorokan. Kandungan buah asli memberikan asupan vitamin dan antioksidan yang membantu meredakan peradangan.
  • Tekstur halus: Pilihlah es krim dengan tekstur halus dan lembut. Hindari campuran yang renyah atau keras, karena dapat mengiritasi area yang sakit.
BACA JUGA:  Papilledema dan Kurnia Meiga: Berdalih Non Medis, Ternyata Dampak Alkohol

Dingin vs Hangat, Mana Lebih Baik?

Untuk meredakan sakit tenggorokan, makanan dingin dan hangat sama baiknya, tetapi pilihannya dapat bervariasi pada tiap orang. Beberapa orang mungkin lebih menyukai es krim, sementara yang lain menginginkan sup hangat. Keduanya dapat memberikan kelegaan yang setara.

Apa buktinya? Sebuah penelitian terhadap 120 anak (usia 4-12 tahun) yang baru saja menjalani operasi amandel melibatkan dua kelompok, satu kelompok menerima diet dingin dan kelompok lainnya menerima diet hangat. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu hangat tidak mempengaruhi tingkat nyeri, pendarahan, mual, atau muntah secara signifikan. Padahal biasanya Anda disarankan untuk lebih memilih makanan atau minuman dingin.

Pencetus Sakit Tenggorokan

Tidak lengkap rasanya jika tidak menyarikan tentang pencetus sakit tenggorokan pada topik ini. Jadi, selain mengurangi rasa sakit dengan es krim atau makanan hangat, kita perlu memahami pencetusnya. Sakit tenggorokan bukan alasan untuk makan es lebih banyak, perhatikan pencetus dibawah ini:

  • Makanan pedas: Panas dari rempah, cabai dan minyak dapat mengiritasi lapisan tenggorokan yang menyebabkan peradangan. Apalagi minyak masak sudah berkali-kali dipakai.
  • Makanan dan minuman asam: Buah-buahan tinggi asam sitrat, serta minuman asam seperti jus jeruk dan soda, dapat memicu iritasi tenggorokan karena keasamannya.
  • Minuman panas: Minuman yang terlalu panas malah tidak baik, karena menghanguskan lapisan luar pada tenggorokan. Bukannya terasa enak, malah memicu sakit tenggorokan.
  • Produk susu: Susu dalam campuran produk memicu produksi air liur yang lebih kental.
  • Alkohol: Memicu reaksi dehidrasi pada tenggorokan sehingga memperparah iritasi terutama bila dikonsumsi berlebihan.
BACA JUGA:  Jenuh Berkepanjangan? Simak Serba-Serbi Fenomena Kewalahan Berikut

Kesimpulan

Es krim memang dapat meredakan sakit tenggorokan. Tapi waktunya hanya sementara karena sensasi dingin dan teksturnya lembut. Ketika efek ini hilang, maka rasa kurang nyaman pada tenggorokan akan kembali. Bisa juga malah lebih parah karena adanya kandungan gula yang tinggi pada beberapa produk tanpa kita sadari. Jangan lupa untuk memilih opsi yang sudah disarankan jika memang sangat ingin. Selain itu pertimbangkan preferensi dan sensitivitas Anda masing-masing.

Jadi, Anda tim dingin atau tim hangat? Kalau redaksi sih suka yang hangat-hangat (M-010)