Bupati Jembrana Pantau Penanganan Banjir di Jembrana 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba memantau penanganan banjir.

Pihaknya juga belum bisa memastikan kelayakan jalan jembatan tersebut digunakan untuk muatan berat. Beberapa komponen jembatan terlihat rusak akibat gerusan aliran banjir. Diantaranya  utilitas kabel listrik dan telepon yang tumbang serta bagian  reling  jembatan bagian sisi barat turut tergerus .

“Kondisi itu perlu assesment sebelum diputuskan layak dilalui.  Dengan kondisi itu, khusus untuk  sepeda motor masih memungkinkan  dilalui,” kata Tamba.

Untuk  itu Bupati asal Kaliakah ini  juga sudah melakukan koordinasi  dengan pihak  balai jalan.Dilokasi, Bupati bersama BPBD Provinsi , Kadis PU Provinsi serta pihak  balai jalan nasional  langsung menggelar rapat mengenai kondisi jembatan dan jalan nasional.

“ Jalan di jembatan ini kan yang paling berat , saya sudah berkordinasi dengan balai dan kadis pu provinsi. Termasuk juga teman dari BPBD, pak kapolres dan juga pak dandim. Belum bisa putuskan apakah layak apakah belum jalan ini sebelum diuji dulu.  Tapi paling tidak material banjir ini harus  clear dulu,” katanya. 

Solusi atas banjr lainnya, Bupati mengaku  sudah melakukan koordinasi dengan KPR Bali Barat untuk segera melakukan panggilan kepada pemegang KPR atas ijin pemanfaatan hutan.

“Saya sudah kordinasi dengan KPR Bali Barat, untuk sesegera mungkin memanggil  pemegang KPR disini. Saya sebenernya sudah komitmen sama mereka ,tidak boleh lagi ada penebangan hutan segala macam. Yang terjadi saat ini  sebenarnya bukan penebangan hutan. Ini  penebangan yang dilakukan hanya  bisa bercocoktanam dibawahnya.

 Jenis kayunya beda kok ini (material terbawa banjir). Ini kayu tidak bisa dijual, sehingga material ini bukan pelaku ilegalloging,” tandasnya. 

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putra, melaporkan meluapnya air sungai bilukpoh mengakibatkan terjadi penumpukan batang kayu dan sampah sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk ke Denpasar. Banjir tersebut juga mengakibatkan 1 (satu) orang warga hanyut dan saat ini masih dalam pencarian.

“Berdasarkan data awal di Lingkungan Biluk Poh jumlah Kepala Keluarga yang terdampak sebanyak 117 KK dan bangunan rusak sebanyak 45 rumah (belum teridentifikasi rusak ringan/sedang/berat),” ujarnya

Lebih lanjut,  pihaknya mengatakan sudah melaksanakan evakuasi terhadap warga serta membuat pos pengungsian dibeberapa titik.

“Ketinggian air yang cukup tinggi di beberapa desa/kelurahan mengharuskan adanya evakuasi dan pembuatan tempat pengungsian sementara/pos pengungsian di Lingkungan Biluk Poh, Kelurahan Tegal Cangkring dan Lingkungan Samblong , Kelurahan Sangkar Agung,” ungkapnya.

Nampak hadir dalam peninjauan bencana tersebut, Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, Kadis PU Provinsi Bali. 

Hingga sore (17/10) jalur yang sebelumnya ditutup baru bisa dibuka untuk pengendara motor tapi masih bersifat terbatas karena harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu (M-011)

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami