MANGUPURA, MENITINI.COM – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan penjelasan terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), masing-masing Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 serta Raperda tentang Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan Penanaman Modal. Penjelasan tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Badung yang digelar di Ruang Utama Gosana, Kantor DPRD Badung, Rabu (29/10).
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti dan dihadiri oleh Wakil Ketua serta anggota DPRD Badung, Forkopimda, pimpinan OPD, pimpinan instansi vertikal, Direktur Perusahaan Daerah, dan Tenaga Ahli Fraksi DPRD.
Dalam paparannya, Bupati Adi Arnawa menjelaskan bahwa rancangan APBD Badung Tahun Anggaran 2026 disusun berdasarkan prinsip transparansi, efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas fiskal. “APBD menjadi instrumen kebijakan daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Total pendapatan daerah dalam rancangan APBD 2026 ditargetkan mencapai Rp12,3 triliun lebih, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp11,5 triliun dan pendapatan transfer sebesar Rp812,4 miliar. Sementara belanja daerah dirancang sebesar Rp13,2 triliun, yang terbagi atas Belanja Operasi Rp6,7 triliun (50,74%), Belanja Modal Rp4,1 triliun (31,30%), Belanja Tidak Terduga Rp211,4 miliar (1,59%), dan Belanja Transfer Rp2,1 triliun (16,37%).
Dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya sebesar Rp159,4 miliar, serta penerimaan pembiayaan utang daerah sebesar Rp1,3 triliun yang akan dialokasikan untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kuta Utara dan Kuta Selatan. Adapun pengeluaran pembiayaan meliputi penyertaan modal daerah pada PT Bank BPD Bali sebesar Rp300 miliar serta pembayaran kewajiban utang daerah Rp329 miliar.
“Berdasarkan komposisi tersebut, kontribusi PAD terhadap belanja daerah mencapai 87,03 persen, yang menunjukkan kapasitas fiskal Badung sangat kuat dan tingkat kemandirian ekonomi daerah yang tinggi,” kata Bupati Adi Arnawa.









