7 Fakta Seputar Donor Darah

DENPASAR, MENITINI.COM –Give Blood, Save Life” alias “Setetes Darah Kita Selamatkan Nyawa” dalam Bahasa Indonesia.

Bagi Anda yang rutin mendonorkan darah pasti akrab dengan semboyan dari PMI (Palang Merah Indonesia) ini. Namun, bagi Anda yang masih asing, mungkin sempat bertanya, mengapa sih kita perlu donor darah? Bukankah darah kita sudah cukup untuk mengakomodasi fungsi tubuh kita? Yuk sebelum berkutat dengan pikiran Anda sendiri, mari berkenalan dan membahas 7 fakta seputar donor darah!

1. Urgensi Donor Darah

Sejatinya, memang manusia dibekali 4,5-5liter darah di dalam tubuh. Beberapa kondisi membuat volume darah dalam tubuh tidak cukup untuk mengakomodasi fungsi tubuh ketika terjadi kesakitan atau cedera hebat. Kasus persalinan dengan komplikasi, operasi besar, anemia kronis pada anak, hancurnya sel darah dalam tubuh akibat malaria, demam berdarah bahkan kanker menjadi penyebab darah dalam tubuh kita tidak lagi mencukupi. Pada kondisi ini tubuh memerlukan sel darah yang sehat dan salah satu caranya lewat darah dari luar tubuh kita alias donor. Jika tubuh tidak segera mendapatkan donor sel darah yang sehat, maka kondisi akan mengarah pada perburukan bahkan kematian.

2. Darah Jadi Berkurang?

Pertanyaan ini cukup sering muncul ketika orang baru berkenalan dengan donor darah. Faktanya, satu kali donor darah hanya akan mengambil 350-450cc dari darah yang kita miliki alias kurang dari 10% total darah kita. Jumlah tersebut merupakan hasil perhitungan yang aman sehingga sang donor tetap dapat menjalankan aktivitasnya tanpa merasakan dampak akibat kekurangan darah. Jangan khawatir, jumlah darah tersebut dapat dengan mudah digantikan oleh tubuh sejak 36 jam pertama sejak kita kehilangan darah. Tentu harus seamin dengan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik. Maka dari itu, umumnya pasca donor akan diberikan makanan minuman sehat dan istirahat di tempat 15-30 menit sebelum kembali beraktivitas.

BACA JUGA:  7 Cara Terapkan Batasan Bercanda dan Bullying, Orangtua Wajib Tahu!

3. Satu Kantong Darah Tiga Nyawa

Tahukah Anda bahwa darah Anda tidak hanya terdiri dari satu komponen saja? Dibalik warna merah pekat darah kita, terdapat 4 komponen darah utama. Komponen ini dapat dipisahkan sedemikian rupa menjadi platelet, sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Jika satu produk darah (whole blood) hasil donor cukup sehat, maka bisa dipisahkan menjadi komponen tersebut dan berguna bagi 3 resipien. Pemisahan komponen darah ini akibat tingginya permintaan darah, sekitar 38.000 kantong tiap harinya di seluruh dunia dan lebih dari 1 juta orang yang terdiagnosis kanker akan memerlukan produk darah dalam periode awal menjalani kemoterapi berdasar data dari Cedars-Sinai.

BACA JUGA:  Anda Mau Tubuh Ramping dan Ideal? Ini Tiga Solusi Treatment Populer

4. Kebutuhan Menjadi Pendonor

Ada dua tahapan sebelum menjadi pendonor. Tahap pertama yaitu niat. Jika niat Anda sudah bulat, maka mudah untuk naik ke tahap selanjutnya. Tahap kedua yaitu persyaratan medis. Dalam tahap ini petugas donor akan bertanya seputar riwayat medis, riwayat pengobatan, golongan darah, memeriksa tanda vital dan melakukan beberapa screening terkait HIV, Hepatitis, Malaria dan penyakit yang dapat menular melalui transfusi darah. Jadi jawablah dengan jujur ya supaya kita tidak malah merugikan resipien kita.

5. Siapa boleh menjadi pendonor?

Bila Anda termasuk orang dewasa dengan usia 17-65 tahun dengan riwayat kesehatan yang baik serta lolos screening, maka Anda layak menjadi pendonor. Anda dapat mendonorkan darah sebanyak 2 kali dalam setahun dengan jarak minimal 60 hari dari pertama berdonor. Namun perlu perhatian pada kondisi khusus terutama pada wanita yang sedang haid, pasca persalinan dan menyusui. Sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter Anda supaya proses donor berjalan dengan aman dan tidak merugikan Anda.

6. Kompatibilitas adalah kunci

Ada pedoman yang perlu Anda ketahui. Darah yang kita donorkan harus memiliki kemiripan atau kompatibel dengan resipien. Jadi, jangan sekedar meniru sinetron dan ingin nekat donor ya! Bahkan orang tua dan anak pun bisa tidak kompatibel satu sama lain. Contoh sederhana, golongan darah O kompatibel dengan golongan darah lainnya, jadi mereka dapat menjadi donor universal. Sebaliknya golongan darah AB tidak kompatibel dengan golongan darah lainnya, tidak dapat menjadi donor selain AB, namun dapat menjadi resipien universal. Belum lagi membahas mengenai rhesus. Tenang, Anda hanya perlu screening terlebih dahulu dan biarkan para petugas yang menangani serta menimbang kompatibilitas ini.

BACA JUGA:  Bupati Tamba Instruksikan Kepala Puskesmas Optimalkan Program JKJ Plus

7. Tidak selalu di bank darah

Untuk menggalakkan program donor darah, PMI merangkul berbagai komunitas dan organisasi swasta. Anda tidak perlu ke bank darah dan dapat memilih venue yang Anda sukai. Salah satunya donor darah bersama komunitas INTI Bali di Gedung Dharma Negara Alaya, aktivitas kepemudaan (STT) di banjar masing-masing, bahkan setingkat Mall Bali Galeria dan Level 21 Bali juga pernah mengadakan event ini. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Niat hati berdonor, Anda bisa sekaligus jalan-jalan dan cuci mata.

Itulah 7 fakta seputar donor darah yang kami rangkum. Semoga menjawab pertanyaan dan kegelisahan Anda terkait donor darah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, menjadi pahlawan bagi sesama dengan donor darah! (M-010)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *