KUTA, MENITINI.COM – Pasang air laut maksimum yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat kondisi Pantai Kuta kembali diterjang abrasi.
Dari pantauan Sabtu (8/11), kondisi abrasi terparah terjadi dari titik depan Kuta Sea View hingga depan Istana Rama Kuta.
Pedestrian pejalan kaki yang sempat diperbaiki kembali nampak hancur dan mempersempit area berjalan kaki.
Menurut salah satu pedagang mengaku bernama Ni Wayan, kondisi kerusakan tersebut terjadi pada Jumat (7/11) akibat air pasang laut yang berlangsung Kamis (6/11) malam.
Menurut informasi yang diperoleh, saat itu kondisi air laut memang cukup tinggi dan membuat air meluap ke pedestrian.
Kondisi itu kemudian membuat area pejalan kaki hancur karena pondasi tergerus air laut.
“Sudah beberapa kali seperti ini pak, penyebabnya sama air laut. Tapi ini yang paling parah. Kemarin dari Pemkab Badung sudah ada yang turun melakukan perapian, tapi belum tuntas,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra tidak menampik kerusakan yang terjadi akibat pasang air laut yang cukup tinggi pada Kamis (8/11) malam.
Pihaknya kemudian melakukan perapian kondisi pada Jumat (7/11), sambil menunggu pembuatan breakwater dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali–Penida selesai.
“Setelah breakwater jadi baru akan kami pasang kembali. Yang kami lakukan saat ini masih bersifat sementara dengan perapian, belum perbaikan menyeluruh. Kami masih menunggu pembangunan breakwater selesai dari BWS,” terangnya.
Ia menambahkan, panjang pedestrian yang dirapikan berjarak sekitar 75 meter.
Pihaknya mengerahkan satu unit bulldozer dan satu unit excavator untuk melakukan penataan kembali paving pedestrian yang terangkat serta pembersihan material pasir yang terbawa ombak.
“Perapian kami bergerak terus, yang pasti alat kami siaga melakukan pemeliharaan pedestrian akibat gelombang tinggi,” tandasnya. M-003








