BULELENG,MENITINI.COM-Warga Kabupaten Buleleng kini bisa menikmati siaran televisi jernih tanpa harus menggunakan antena parabola. Hal ini terwujud setelah Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Puncak Bukit, Dusun Mertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, resmi mengudara dan meluncurkan layanan siaran TV digital, Senin (18/8).
Hampir 90 persen wilayah Buleleng sudah tercakup layanan TV digital dari Turyapada Tower. Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bersama Forkopimda dan Bupati Buleleng.
Dalam uji coba siaran real time, tiga kecamatan yakni Gerokgak, Kubutambahan, dan Sawan berhasil menangkap lebih dari 20 channel digital. Warga pun menyambut dengan antusias.
“Dulu siarannya gerimis, harus pakai parabola dan diacak pula. Sekarang gambarnya bening, suaranya jernih, dan tidak diacak. Matur suksme bapak Gubernur, bapak Wakil, dan Bupati Buleleng atas program yang luar biasa ini,” ujar Gede salah satu warga Sanggalangit.
Hal senada juga disampaikan Wayan Mangku dari Desa Gerokgak. Ia mengaku senang karena bisa kembali menonton siaran favoritnya dengan lebih jelas. “Dari dulu senang sekali menonton siaran tentang sejarah Hindu di Jawa, tapi gambarnya goyang-goyang tidak jelas. Setelah diresmikan Turyapada Tower, siarannya jadi lebih jelas dan channel juga lebih banyak,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menjelaskan, peluncuran tahap kedua kali ini menghadirkan tambahan 12 channel baru melalui dua MUX, yaitu MUX Nusantara TV (Nusantara TV dan Harum TV) serta MUX TVRI yang menyiarkan 10 channel, di antaranya TVRI Nasional, TVRI Bali, TVRI World, TVRI Sport, MD TV, Kompas TV, Bali TV, Jawapos TV, Garuda TV, dan Sinpo TV.
“Pada launching pertama baru ada 10 channel, sekarang total sudah 22 stasiun televisi bersiaran dari Turyapada Tower. Ke depan ditargetkan bertambah menjadi lebih dari 30 stasiun,” jelas Giri Prasta.
Lebih lanjut ia menambahkan, jangkauan siaran sudah melebihi target studi kelayakan yang hanya 80 persen, dengan capaian 90 persen wilayah Bali Utara. Meski demikian, masih ada beberapa titik blank spot di wilayah Seririt, Banjar, dan Kalisasem. Untuk itu, pemerintah akan membangun stasiun relay (gap filler) di sejumlah titik, termasuk Desa Seririt dan Tejakula pada tahun ini.
Peluncuran ini disebut menjadi tonggak penting bagi dunia penyiaran di Bali.
“Turyapada Tower menandai babak baru dalam pelayanan informasi dan hiburan yang lebih modern, jernih, dan menjangkau seluruh masyarakat Bali Utara. Menariknya, Turyapada Tower juga menjadi bagian dari jaringan Single Frequency Network (SFN) pertama di Indonesia, sehingga kualitas penyiaran digital semakin baik dan luas,” pungkasnya.*
- Editor: Daton