Turis Serbu Pantai Melasti – Pandawa, Water Sport di Tanjung Benoa Sepi

KUTA, MENITINI.COM – Sejak kunjungan wisatawan domestik dibuka sejumlah obyek wisata di Bali mulai menggeliat. Walau belum terlihat merata, bahkan ada yang masih sepi kunjungan domestic. 

Dua pantai favorit di Bali yakni Pantai Pandawai dan Pantai Melasti Ungasan  selama musim liburan di bulan Agustus, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Namun kunjungan belum mampu mencapai puncak. “Sudah ada kunjungan wisatawan di Pantai Melasti, tapi itu baru domestik saja dan terhitung saat libur di bulan Agustus ini. Dari semula 700 orang per hari di hari biasa, pada week end 2 dua kali lipat kunjungan per hari,” kata Ketua Pengelola Pantai Melasti, Wayan Karnawa saat dihubungi, Rabu (26/8/2020)

BACA JUGA:  Angela Tanoesoedibjo Dorong Peningkatan Kualitas Tata Kelola Destinasi Wisata dan Ekraf di Sidoarjo

Hal senada disampaikan Pengelola Pantai Pandawa, Wayan Kasim. Selama libur Agustus kemarin, terjadi peningkatan kunjungan turis domestik yang signifikan. Jika kunjungan wisatawan domestik ke Pandawa sebelumnya rata-rata mencapai 5 ratusan orang per hari, namun saat liburan Agustus mencapai 5 ribuan orang untuk hari Sabtu dan Minggu saja. “Peningkatan kunjungan wisatawan domestik itu sekarang lebih didominasi keluarga, mereka banyak menggunakan kendaraan plat luar. Kalau dulu sebelum pandemi yang lebih banyak rombongan grup,” kata Kasim.

Sementara atraksi permainan air di kawasan wisata Pantai Tanjung Benoa masih tampak sepi pengunjung. Pantauan MENITINI Minggu (24/8/2020) wisatawan yang bermain watersport dihitung jari.   Keadaan ini dibenarkan pemilik salah satu watersport di kawasan itu, Made Wijaya. “Memang kunjungan wisatawan masih sangat sedikit, mungkin baru sekitar 5 persen dari hari biasanya sebelum pandemi Covid-19. Dulu rata-rata per hari kunjungan berkisar 500 sampai 1000 orang per hari,” kata  Made Wijaya yang juga Bendesa Adat Tanjung Benoa ini.

BACA JUGA:  Liburan Dua Hari, Penumpang di Bandara Ngurah Rai Melonjak

Pihak desa adat bersama LPD dan banjar, sudah membantu kebutuhan masyarakat melalui bantuan sembako dan dana motivasi. Ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan bagi pengusaha lokal, baik berupa stimulus ataupun pinjaman lunak. Sebab masyarakat Tanjung Benoa mengandalkan sektor wisata tirta sebagai pengerak perekonomian. “Warga kami ini sebenarnya sangat berat membuka kembali usaha mereka, karena lama tutup dan habis-habisan biaya hidup. Kami mohon pemerintah bisa membantu agar kami bisa kembali bernafas,” katanya berharap. badu/poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *