Sabtu, 27 Juli, 2024
Diskusi kelompok di Pra Sinode V Paroki Santo Petrus Denpasar di aula Rumah Khalwat Tegaljaya Dalung, Kamis (29/6)

Diskusi kelompok di Pra Sinode V Paroki Santo Petrus Denpasar di aula Rumah Khalwat Tegaljaya Dalung, Kamis (29/6/2023)

DENPASAR, MENITINI.COM-Rangkaian Pra Sinode V Tingkat Paroki Se- Keuskupan Denpasar (Bali dan NTB) telah berakhir bersamaan dengan digelarnya Pra-Sinode Paroki: Santo Petrus Denpasar, Santo Yoseph Denpasar, Santa Maria Immaculata Mataram, dan Santa Theresia Tangeb, Kamis (29/6/2023).

Pra-Sinode V tingkat Paroki mengusung tema “Bangkit dan Bergerak Bersama Demi Terwujudnya Gereja Sinodal: Persekutuan – Partisipasi – Misi. 

Bertempat di Ruang Pertemuan Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung Kamis, (29/6).Paroki Santo Petrus Denpasar menggelar Pra-Sinode Paroki  yang diikuti 50 peserta dari unsur Komunitas Basis Gereja (KBG), Pengurus Lingkungan, DPP dan Kelompok Kategorial.

Tim Keuskupan Denpasar yang mendampingi Pra-Sinode V Paroki Santo Petrus Denpasar yakni Blasius Naya Manuk dan Christine Herman.

Pastor Paroki Santo Petrus Denpasar, RD.Martanto dalam sambutan mengatakan, “hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Santo Petrus adalah pelindung Gereja Katolik kita. Bersamaan dengan Hari Raya Santo Petrus sebagai pelindung Gereja, pertemuan Pra-Sinode hari ini menjadi momentum pesta iman bagi umat kita di Paroki Santo Petrus Denpasar,” kata Romo Martanto. 

Ia mengatakan, melalui Focus Group Discussion (FGD) di masing KBG kita bersama-sama telah mengevaluasi perjalanan hidup menggereja lima tahun lalu dan mengusulkan apa yang mesti kita kerjakan lima tahun ke depan untuk kepentingan dan kesejahteraan umat.

“Setelah menyelesaikan FGD di KBG, kita akan melihat secara baru wajah lingkungan dan paroki kita. Gereja bukan dari luar tapi dari dalam. Sebagai pastor paroki saya mengajak semua umat menggunakan waktu berdiskusi  berbagi pengalaman hidup menggereja di paroki Santo Petrus Denpasar untuk lima tahun ke depan,” kata Romo Martanto.

Sementara Ketua Umum Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar, RD.Herman Yoseph Babey yang diwakili Sekretaris Umum Panitia Sinode V, Blasius Naya Manuk mengatakan, Sinode V Keuskupan Denpasar diawali dengan pembekalan fasilitator FGD untuk melakukan pendampingan FGD di KBG (Komunitas Basis Gerejani). 

“Mengapa pertemuan FGD di KBG? Karena KBG itu akar rumput dari Gereja. Sinode artinya Berjalan Bersama. Kita berharap umat punya semangat yang sama untuk berjalan bersama. Dalam Pra-Sinode Paroki ini kesempatan kita melihat mana masalah-masalah yang dominan disuarakan oleh umat dari setiap tema Pastoral tahun 2018 – 2022 yang akan direkomendasikan ke Sinode tingkat Dekenat,” kata Blasius Manuk. 

Menurutnya, lima masalah dominan  yang dievaluasi dari setiap tema Pastoral hasil Sinode IV lima tahun silam dan mendiskusikan alasan, tantangan dan usul-saran. Dalam diskusi juga membicarakan  apa yang umat harapkan lima tahun ke depan melalui Sinode V nanti, sesuai tema yang diusung: Bangkit dan Bergerak Bersama Demi Terwujudnya Gereja Sinodal:Persekutuan-Partisipasi-Misi. 

” Pra-Sinode Ini merupakan  pesta iman umat. Untuk sampai pada pra-Sinode Paroki tentu ada tim perumus yang sudah bekerja keras merumuskan setiap masukan usulan dan evaluasi dari umat di paroki. Lima rekomendasi  dari setiap tema Pastoral ini  yang nanti dibawah ke Pra-Sinode Dekenat,” kata Blasius Manuk yang juga Sekretaris SC Panitia Sinode V dan Sekjen Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar. 

Sementara Ketua Tim Perumus Pra-Sinode Paroki Santo Petrus, FX Sunaryo memaparkan hasil laporan dari FGD di masing masing KBG.  

“Dari FGD Paroki kami menemukan masalah masalah pokok yang dialami umat di Paroki. Apa saja masalah, apa tantangannya, peluang dan bagaimana usul-saran atau solusinya. Setelah Pra-Sinode tim perumus masih punya tugas merumuskan bahan hasil Pra-Sinode Paroki untuk dibawah ke Pra-Sinode Dekenat,” kata FX Sunaryo.

Ia menambahkan, FGD KBG diikuti 34 KBG yang telah melaksanakan FGD pada tanggal 6 – 14 Mei 2023. “Hampir semua Umat berpartisipasi aktif di masing-masing KBG. Hanya dua KBG yang laporan tak sampai ke tim perumus. Kekurangan ini juga menjadi evaluasi Sinode ke IV sekaligus merumuskan perencanaan Sinode ke V Keuskupan Denpasar November nanti,” kata FX Sunaryo. (M-003)

  • Editor: Daton