Total Penjualan Industri Farmasi Indonesia Selama Pandemi Covid-19 Tembus Rp95 Triliun

GP Farmasi Indonesia
Caption: Pembukaan Munas GPFI di Nusa Dua Bali, Kamis (24/3/2022). Foto: M-006

Ia menjelaskan, pertumbuhan industri farmasi di tahun 2021 terjadi karena di tahun sebelumnya pelaku industri belum diketahui apa yang harus dilakukan menghadapi Covid-19. “Di tahun 2020 kita tidak tahu apa yang harus dilakukan menghadapi pandemi, memasuki tahun 2021 kesehatan menjadi kebutuhan utama masyarakat,” kata Tirto Kusnadi. 

Kondisi ini diyakini Tirto Kusnadi akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang karena selanjutnya seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. “Sekarang orang lebih terdidik dan lebih tahu dalam menjaga kesehatan. Covid-19 ini ada sisi positifnya, di seluruh dunia merubah kebiasaan orang-orang,” ujarnya. 

Meski begitu, Tirto Kusnadi menambahkan industri farmasi Indonesia masih mengalami tantangan terkait bahan baku obat-obatan. Obat-obatan memang diproduksi di dalam negeri, tapi bahan bakunya masih impor. 

BACA JUGA:  Desa Jungut Batu Bangkitkan Kembali “Emas Hijau” Rumput Laut Lewat Program Inovatif

“Farmasi produk dalam negeri sudah mampu industri nasional bahan baku masih impor, lalau pemerintah mau bekerjasama dengan kita dan sudah menuju ke sana saya yakin hulu sampai hilir bisa dikuasai nasional,” ucap Tirto Kusnadi. 

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami