BADUNG, MENITINI.COM– Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung mengisolasi delapan tenaga medis pasca merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Isolasi yang dilakukan di rumah singgah yang disiapkan Satgas itu sudah dimulai sejak 1 April lalu selama 14 hari.
Koordinator Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, membenarkan hal itu. Para tenaga medis diisolasi di Yayasan Maha Bhoga Marga (MBM) di Jalan Raya Kapal, Kecamatan Mengwi “Jadi delapan orang itu disiolasi selama 14 hari. Rapid test akan dilakukan dua kali, kalau hasilnya negatif baru boleh kembali (ke rumah masing-masing, red),” katanya, Rabu (8/4) seperti dilansir Surat Kabar POS BALI .
Gunarta pun memastikan delapan tenaga medis itu dalam kondisi sehat. “Semua dalam kondisi sehat bugar,” tegasnya. Kebutuhan makan dan minum awak medis itu ditanggung pemerintah. “Dari Satgas sudah ada anggarannya. Kontrak kamar dan uang makan harian sudah ditanggung. Kita pakai sistem kontrak untuk di MBM, dengan jumlah kamar sebanyak 10 kamar. Per kamar kita sudah booking selama dua bulan dengan harga Rp 2 juta. Itu belum makannya, untuk makan lain lagi, kita sudah siapkan untuk makan Rp 100 ribu per hari,” papar birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal ini.
Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Badung, lanjut dr Gunarta, juga menyiapkan tempat baru untuk rumah singgah tenaga medis, yakni di Hotel Made Bali di Jalan Raya Sempidi, Kecamatan Mengwi. “Di MBM kita ada 10 kamar. Kalau tidak mencukupi kita sudah deal dengan Hotel Made Bali, sebanyak 15 kamar. Untuk petugas medis saja ini,” tandasnya .
Disinggung biaya yang disiapkan untuk penanganana wabah covid-19, anggaran dari pemerintah itu untuk tahap awal ada Rp 14 miliar. Kemudian, dari Dinas Kesehatan sudah diproyeksikan anggaran kurang lebih Rp 11 miliar. “Anggaran ini untuk penyedian APD (Alat Pelindung Diri) termasuk anggaran rumah singgah,” kata dr Gunarta yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung. dhar/poll