Taegeuk Warriors akhirnya mengamankan tempat mereka di Qatar setelah finis kedua di Grup A. Pada Juli tahun ini, Korea Selatan gagal juara di Kejuaraan Sepak Bola EAFF E-1 (sebelumnya dikenal sebagai Kejuaraan Sepak Bola Asia Timur) dengan tim yang sebagian besar merupakan pemain K-League, ketika mengalami kekalahan 0-3 melawan rival abadi Jepang. Kini, Bento harus kembali meningkatkan moral para pemain untuk memastikan pasukannya mengerahkan kemampuan terbaik di Qatar.
Bento, yang kerap menggunakan formasi 4-1-3-2 atau 4-2-3-1, senang menurunkan gelandang bertahan yang mampu membangun serangan dari pertahanan dengan membiarkan full-back ikut maju membantu serangan. Di lini depan, gelandang serang menjadi penghubung ke sepertiga akhir dengan bergerak bebas antara sisi sayap dan tengah lapangan.
Penyerang harus berlari tanpa lelah dan menarik pemain bertahan lawan keluar dari posisinya. Untuk mencoba dan mendominasi penguasaan bola, Bento cenderung menggunakan sistem asimetris, yang membantu Korea Selatan melewati fase kualifikasi zona AFC dengan baik. Bakal menarik untuk melihat apakah taktik yang sama juga berhasil ketika menghadapi tim-tim terbaik dunia di Qatar.
Sumber: Fifa.com