64% Siswanya Masuk PTN Favorit, SMA Negeri 26 Jakarta Beberkan Kiat Suksesnya

SMA-26-JAKARTA

Pendekatan Personal dalam Pembelajaran

Selain bimbingan karir dan konseling, pihak sekolah mengungkapkan bahwa pendekatan personal dalam pembelajaran juga mempunyai peran penting. Guru Wali Kelas Naira, Ibu Dra Lasmani mengatakan, “Dengan memahami karakter dan kebutuhan masing-masing siswa, kami dapat memberikan dukungan yang lebih efektif. Kasus Rara adalah contoh bagaimana kerja tim antara guru, siswa, dan orang tua dapat menghasilkan prestasi gemilang.”

Jauh hari sebelum mengikuti test masuk PTN, Rara bahkan sudah menyiapkan diri dengan matang. Tak hanya persiapan akademis, ia juga mengikuti kegiatan sosial untuk menunjang portofolio akademisnya.

Selaras dengan keinginannya untuk masuk fakultas kedokteran, Rara mengikuti program pengabdian masyarakat ke Labuan Bajo selama 14 hari. Pengabdian ini dilaksanakan di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 14-21 Januari 2023.

BACA JUGA:  Deklarasi SPMB 2025 di Buleleng, Komitmen Pendidikan Tanpa Diskriminasi Dimulai

“Saya ikut pengabdian divisi kesehatan karena ingin menyelami dunia kedokteran. Disana ada orang-orang hebat dari berbagai profesi pekerjaan, mulai dari dokter, apoteker, mahasiswa, sampai anak SMA seperti saya,” ujar Rara.

Rara menambahkan, mereka kemudian bersama-sama menyusun, merencanakan, melaksanakan program-program untuk masyarakat di Pulau Komodo. Sejumlah program pun digulirkan. Ada Gema Cermat yaitu pelatihan edukasi penggolongan obat untuk masyarakat. Program penyuluhan stunting dan perlombaan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).

“Lalu ada penyuluhan hipertensi dan TBC. Program pengenalan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Dan terakhir, program medical check-up untuk memfasilitasi masyarakat setempat ikut serangkaian tes yang bisa membantu menilai kondisi kesehatannya,” tukas Rara.

BACA JUGA:  Atasi Siswa SMP yang Belum Lancar Membaca, Pemkab Buleleng Gandeng Undiksha Lakukan Asesmen Khusus

Program pengabdian masyarakat ini atas inisiatif Rara sendiri saat duduk di bangku Kelas III. Dengan kegiatan ini, maka prestasi akademiknya semakin lengkap dengan pengabdian sosial yang selaras dengan keinginannya melanjutkan study di kedokteran.

Rara sudah bercita-cita jadi dokter sejak masih remaja. “Motivasi awal jadi dokter karena ingin membantu anak-anak autism yang di Indonesia agak jarang dokter khusus menangani autism. Padahal saat ini penderita autism pada anak semakin meningkat di Indonesia jumlahnya,” pungkas Rara. Kini, cita-cita Rara sudah mulai terbuka di depan mata, dan ia pun bersyukur atas pencapaian ini.

Prestasi SMA Negeri 26 Jakarta ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi sekolah dan orang tua, tetapi juga memberikan inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi dalam pendidikan. Keberhasilan Rara serta rekan-rekannya adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dukungan, dan pembinaan yang tepat, cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi favorit dapat tercapai.*

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Penulisan Ulang Buku Sejarah Anggarkan Rp9 Miliar, Fadli Zon Pastikan Proses Inklusif dan Indonesiasentris

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami