Sering Terjadi Kekerasan Terhadap Binatang dan Konsumsi Daging Anjing, BAWA Bali Lakukan Ini

DENPASAR-MENITINI.COM  Yayasan Bali Animal Welfare Associations (BAWA) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat di Bali yang bergerak dalam kegiatan kesejahteraan hewan. “Kami menemukan seringkali terjadi tindak pidana kekerasan dan penganiyayaan binatang termasuk masalah konsumsi daging anjing,” kata Levin, Project Manager Yayasan BAWA Bali saat dialog dengan etnis Flobamora Bali di Denpasar beberapa waktu lalu (28/8/2020).

Menurut Kevin Yayasan BAWA  terpanggil berdialog dan memberi dan edukasi kepada masyarakat umum, etinis  Paguyuban Nusantara yang ada di Bali yang salah satunya anggotanya Flobamora Bali. 

Terkait dengan kesejahteraan hewan di Bali, Kevin menambahkan, kini sudah ada payung hukum tentang pelarangan peredaran dan perdagangan daging Anjing berupa Instruksi Gubernur Bali No.524/5913/DISNAKKESWAN/2019 tertanggal 24 April 2019. 

BACA JUGA:  Akhir Masa Jabatan Gubernur Maluku Tinggal 1 Bulan, Dewan Pastikan Usulan 3 Nama Pengganti  Masih Berlaku

“Empat poin penting Instruksi Gubernur Bali kepada seluruh bupati/walikota se-Bali agar terus menerus melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa daging Anjing bukan bahan pangan asal hewan yang layak/direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat,”ujarnya   Selain itu melarang peredaran dan perdagangan daging Anjing di seluruh Bali, Menutup rumah makan yang menjual daging Anjing dan membentuk Tim Monitoring Pengawasan dan Peredaran Daging Anjing. 

Ia menambahkan, Yayasan BAWA intens melakukan sosialisasi Instruksi Gubernur Bali tersebut diatas, sehingga diharapkan tidak ada lagi oknum yang melakukan tindakan kekerasan kepada hewan yang akhirnya berujung pada sanksi pidana. “Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengajak warga Flobamora Bali untuk bersama-sama mengkampanyekan kesejahteraan hewan di Bali. Kami bersyukur bahwa Flobamora Bali menyambut baik ajakan kami ini,”ujarnya.

BACA JUGA:  AF Pelaku Persetubuhan Lima Bocah di Ambon, Diringkus Polisi

Sementara HR&GA Manager BAWA Bali, Hendra Irawan  mengapresiasi respon cepat Pengurus Flobamora Bali melalui surat permohonan BAWA untuk diskusi dan dialog.  “Kami berterima kasih dan menyampaikan apresiasi yang mendalam atas respon cepat pengurus Flobamora Bali sehingga dialog ini bisa terlaksana dengan baik dan terjalin komunikasi yang konstruktif,”ujarnya.Hal ini membuktikan Flobamora Bali menunjukan kepedulian akan kesejahteraan hewan sebagaimana yang disuarakan oleh para pecinta hewan termasuk yayasan BAWA

Sekum Flobamora Bali, Fredrik Billy menganjurkan agar segera dibuatkan nota kesepahaman antara Yayasan BAWA dan IKB Flobamora Bali. “MoU ini mutlak diperlukan sebagai acuan kedua belah pihak untuk mensinergikan kampanye kesejahteraan hewan di Bali,” kata  Fredrik Billy.

BACA JUGA:  Diduga Korupsi, Sekda SBT Jadi Tersangka

Fredrik Billy mengharapkan  kedepan nanti, jika terjadi tindakan pidana berupa kekerasan terhadap hewan yang dilakukan oleh warga kami,maka langkah persuasif dikedepankan. “Kami siap mendukung kampanye perlindungan dan kesejahteraan kepada hewan bersama BAWA Bali. Segera buatkan MoU dan kampanye perlindungan hewan untuk disosialisasikan ke warga kami,” tutup Fredrik yang diamini Yusdi Diaz, Ketua Umum Flobamora Bali. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *