BANGLI,MENITINI.COM-Dalam rangka memperingati Hari Bakti ke-68 Kodam IX/Udayana, kegiatan penanaman pohon serentak digelar di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Bangli. Kegiatan ini dipusatkan di Banjar Puseh, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, pada Jumat lalu.
Sebanyak 2.050 pohon dari berbagai jenis ditanam di atas lahan seluas sekitar 5 hektar. Jenis pohon yang ditanam meliputi 900 pohon nangka, 900 pohon mahoni, 200 pohon kelapa, dan 50 pohon sandat.
Penanaman pohon ini diikuti lebih dari 300 peserta yang berasal dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, universitas, sekolah, serta masyarakat sekitar. Acara diawali dengan apel bersama yang dipimpin Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar.
Dalam sambutannya, Wayan Diar menyampaikan apresiasi kepada Kodim 1626/Bangli atas inisiasi kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya pelestarian alam, terlebih di wilayah Kintamani yang menjadi kawasan resapan air strategis di Bali.
“Penanaman ini harus dilakukan dengan hati yang ikhlas, karena apa yang kita tanam hari ini akan menjadi warisan bagi anak cucu kita. Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tapi bentuk tanggung jawab moral kita terhadap lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Diar menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Kodam IX/Udayana dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mendukung program penghijauan sebagai langkah mengurangi dampak perubahan iklim.
Sementara itu, Komandan Kodim 1626/Bangli Letkol Kav I Ketut Artha Negara menegaskan bahwa penanaman pohon ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk menjaga kelestarian alam.
“Ini bukan hanya sekadar seremoni, tapi bagian dari tanggung jawab kita bersama menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang,” ujar Letkol Artha Negara.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapolres Bangli AKBP I Gede Putra, Wakil Ketua I dan II DPRD Bangli, perwakilan Kejaksaan Negeri Bangli, para perwira staf Kodim, Danramil, Forkopimca Kintamani, tokoh masyarakat, serta prajuru adat Desa Terunyan.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga alam dan memperkuat budaya gotong royong dalam menjaga lingkungan.*
- Editor: Daton