Ribuan Data Covid di Bali Amburadul

DENPASAR, MENITINI Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP)  beberapa hari lalu di Bali Jumat (10/9) membereskan dan membenahi ribuan data Covid-19 di Bali yang masih amburadul.   

Dengan dibenahi dan dirapikan data itu, kedepan bisa disiapkan skema pembukaan pariwisata domestik dan internasional. “Kami tadi telah membereskan data pendukung. Tim dari pusat dan Dinkes pemprov Bali sudah merapikan. Ada 2600 data yang gak jelas dan sedang dirapikan.  Kalau sudah diurai Bali akan lebih bagus dan bisa turun level,” kata Menko LBP di sela sela memberi keterangan pers peresmian Samtaku Jimbaran.

Ketika ditanya wartawan apa bisa membuka pariwisata domestik dan internasional? Menko LBP mengatakan  tidak serta merta dibuka dan tidak semua wisatawan diizinkan masuk ke Bali. “Kita pelan pelan. Makanya aplikasi Peduli Lindungi itu menjadi penting. Kita mau Bali menjadi hijau, tidak hanya Nusa Dua. Dan tidak  semua  wisatawan mancanegara masuk ke Bali,” katanya 

Ia menambahkan, Bali sudah berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 kalau semua data itu sudah. “Kami sudah siapkan semuanya. Kapan dibuka? Tergantung juga nanti negara mana. Tidak semua negara juga, jadi negara mana, dan kapan kita bisa siap. Kalau saya pikir kita mungkin pada (PPKM) level 2,” katanya

Mengenai pembukaan pariwisata internasional Bali, nantinya akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Seluruh sarana dan prasarana yang menunjang protokol kesehatan akan diterapkan maksimal. Misalnya, aplikasi Pedulilindungi yang akan diterapkan di semua tempat seperti mall dan seluruh obyek wisata. “Sehingga orang datang ke Bali dia nyaman, semua ada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan,” ujarnya

Luhut mengatakan, jenis wisman yang akan jadi prioritas untuk masuk ke Bali adalah wisman yang berkualitas dan bukan backpacker. “Selanjutnya turis yang datang itu kita saring. Kita enggak mau backpaker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas,” tegasnya.  

Menko LBP pun meminta warga Bali sabar menunggu pembukaan pariwisata internasional. Sebab, kasus positif Covid-19 masih terus terjadi meski telah menunjukkan tren yang membaik.

Ia tak mau citra Indonesia yang baik dalam menangani kasus Covid-19 buruk di mata dunia karena masyarakat abai protokol kesehatan. “Kita masih nunggu. Karena sekarang ini kita salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Menurut data-data ya,” ucapnya.  

“Tapi kan tidak boleh jemawa, tidak boleh sombong, kita harus tetap hati-hati. Di Bali sudah baik, tapi kalau nanti naik lagi, tidak ada lagi orang yang mau datang ke Bali. Jadi nanti Bali terkenal pulau yang tidak disiplin, itu tidak bagus,” katanya.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *