AMBON, MENITINI.COM – Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mulai mengusut dugaan kasus keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di beberapa sekolah di Kecamatan Kairatu, SBB.
Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Barat AKP Idris Mukadar mengatakan untuk mengusut kasus tersebut, pihaknya tengah memeriksa pihak pengelola dapur MBG yang diduga menyediakan hidangan kepada ratusan siswa yang mengalami keracunan.
“Sekarang ini ada pemeriksaan di Polres Kairatu terhadap kru SPPG yang diduga bermasalah itu, saat ini masih diperiksa, masih sementara jalan,” kata Idris kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).
Dijelaskan, pemeriksaan terhadap pihak pengelola dapur MBG tersebut dilakukan untuk mengungkap penyebab hingga keracunan massal tersebut terjadi.
Pemeriksaan dilakukan bukan karena ada laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan, melainkan langkah polisi untuk memastikan apakah ada masalah pidana dalam kasus tersebut atau tidak.
“Sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat, jadi pemeriksaan ini berdasarkan informasi yang kita dapat, maka kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Idris memastikan apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan unsur kelalaian yang mengarah pada tindak pidana maka proses hukum akan dilanjutkan.
“Bisa saja proses hukum, apabila ada unsur kelalaian di sana, tapi kan selain unsur kelalaian ada juga di luar dugaan itu, kita belum bisa pastikan apakah mereka ini bersalah atau tidak, tapi paling tidak kita punya kewajiban untuk mengambil keterangan dari mereka,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya hanya akan meminta keterangan seputuar kasus karacunan yang terjadi.
Soal masalah SPPG tersebut belum mengantongi sertifikat higienis yang menjadi syarat mengelola dapur MBG atau tidak itu merupakan urusan dari pihak terkait lainnya.
“Jadi begini, apapun yang terjadi kita dari pihak kepolisian tetap mengambil keterangan dari pihak yang bertanggung jawab. Soal masalah ini, kita sementara lakukan tugas kita sekarang, kalau menyangkut mekanisme dan perizinan itu tanyakan ke pihak berwenang,” kata Idris.
Sebelumnya ratusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).
Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.
Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.
Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu. (M-009).
- Editor: Daton









