Polisi Bebaskan Oka Mahendra Setelah Disekap Sebulan, Kondisi Korban Lemas

DENPASAR, MENITINI.COM Sempat dicari polisi setelah sang istri melapor, Oka Mehendra Susilo akhirnya ditemukan. Oka, diduga disekap oleh KS dan kawan-kawan  selama kurang lebih sebulan.

Oka disekap diduga terkait pekerjaan yang ditugaskan KS yang tidak ia tuntasjan. tidak tuntas seperti diinginkan.

Mengkuti Surat Kabar Radar Bali, Selasa (22/7) Tim Resmob Polda Bali. Dia ditemukan  di salah satu vila kosong di kawasan Jimbaran, Selasa kemarin (21/7).
Tempat menyekap itu digeruduk Tim Resmob  sekitar pukul 02.00, dini hari.  Usai keberadaan Oka ditemukan,  polisi langsung  menelisik keberadaan KS dkk. Yakni dua anak buahnya,  RHT alias JF dan JAP.

Informasi yang dihimpun  menyebutkan  masalah ini terkuak setelah menerima laporan dari istri korban,  Nova Novianti, 30, Selasa (21/7) sekitar pukul 20.00. Dalam laporan itu, wanita kelahiran  Jakarta ini mengatakan  suaminya semula bekerja sebagai manajer  sebuah proyek yang mendapat tender. Proyek itu untuk  merehab sebuah bangunan  dari KS, lokasinya  di kawasan Kuta, Badung.

Nah, dalam perkembangannya, pelaksanaan proyek itu dinilai sesuai rencana yang diinginkan. Tindakan penyekapan ini diketahui sang istri 20 Juni 2020 lalu. Ini setelah suaminya, Oka   tak kunjung pulang.

BACA JUGA:  Ini Kegiatan Kajati Bali Ketut Sumedana pada Hari H Pemilihan Umum

Keesokan hari dia menghubungi via telepon. Lalu diketahui dirinya diinterogasi terkait pekerjaan yang belum selesai oleh tiga orang.

KS pun berang. KS  bersama dua anak buahnya, RHT alias JF dan JAP pun kecewa. Beberapa hari kemudian  sang istri ditelepon Oka lagi, bahwa dirinya disekap.

Dia mengaku diminta tanda tangan sejumlah berkas. Oka  juga sempat menyatakan kepada sang istri agar tidak usah melapor ke polisi.

Belakangan, setelah suami  tidak ada kabar, sang istri pun menjadi takut dan cemas lalu melaporkan ke Polda Bali dengan didampingi pengacara.  Setelah mendapat laporan, Tim Resmob Polda Bali pun langsung bergerak.

Upaya kepolisian akhirnya membuahkan hasil, setelah sebelumnya tim melakukan pemantauan di salah satu hotel bintang lima, di Kuta, akhirnya terendus dan terus dipantau. “Kami langsung bergerak ke TKP,”  papar sumber polisi di Mapolda Bali.

Posisi korban terlacak di salah satu vila kosong di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Nah, di sana rupanya anak dari pengusaha kaya ini bersama dua orang anak buahnya sudah tidak ada di tempat.

BACA JUGA:  Melarikan Diri Bersembunyi di Bali, Warga Negara Rusia Diduga Gelapkan Pajak

“Korban langsung diselamatkan dan dibawa ke Polda Bali subuh tadi dengan keadaan lemas,” tambah sumber, sembari menyatakan bahwa dia digiring ke RS Bhayangkara untuk diperiksa kesehatannya sekaligus divisum.

Terpisah, pengacara Oka, Rizal Akbar Maya Poetra membenarkan terkait  kejadian tersebut. “Saya  yang mendampingi istri korban melapor (ke Polda Bali). Ternyata Oka disekap sudah 30 hari.  Oka sempat dipukul dan diancam. Bahkan setiap kali pindah tempat sekap, kepalanya ditutup karung,”  bebernya.

Motifnya, kata Rizal Akbar, ditengarai terkait  masalah pekerjaan. Oka sebagai manajer proyek dinilai tidak beres pekerjaannya. “ Lokasi proyeknya di kawasan Kuta,”  terang Rizal.

Di dijelaskan, mereka baru melapor setelah sang istri memilih dirinya sebagai pengacara untuk didampingi. “Kenapa selama ini tidak melapor? Ini karena istrinya ketakutan. Karena dia menuai ancaman. Sebab, menurut istri korban, yang dilawan suaminya itu adalah “gajah”. Tapi,  sebagai pengacara, menurut saya,  mau sekaya apa pun mereka,  kalau salah ya wajib dihukum,” jelasnya.

BACA JUGA:  Terbukti Pungli, Korsatpel Dwi Jati Divonis Tujuh Tahun Penjara

Dia menyayangkan tindakan sepihak tersebut. “Seharusnya kalau memang klien saya  bersalah (Oka Mahendra Susilo),  ya dilaporkan saja ke ranah hukum. Bukan begini, caranya (disekap),” jelasnya.

Rizal tetap optimistis  bahwa aparat Kepolisian akan terus bertindak. “Buktinya setelah saya melapor, polisi langsung menangani. Memang diduga ada indikasi info bocor. Tapi,  saya yakin, Pak Kapolda dan Direkrimum Polda itu anti premanisme. Semoga, setelah mendapat keterangan klien saya, polisi langsung mengejar mereka,” tegasnya.

Ditambahkan  bahwa selama disekap Oka  sempat mendapatkan perlakuan kekerasan dan pengancaman. Makanya, korban dalam keadaan shock dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit  dengan dibiayai Oka sendiri. “Penangkapan itu di salah satu vila. Ternyata modus pelaku penyekapan itu berpindah-pindah. Saat dipindah, kepala korban ditutup karung,” jelasnya.

Rizal mengecam tindakan itu. Dia  juga mendesak agar pelaku segera ditangkap. “Apalagi Bali ini  kan merupakan daerah pariwisata. Jika ada oknum seperti ini,  maka nama Bali sangat tercoreng,” jelasnya.
Terkait perkembangan  kasus ini, Dirkrimum Polda Bali,  Kombes Dodi Rahmawan, kemarin  belum ada jawaban saat dikonfirmasi.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *