Hal yang sama juga terjadi di beberapa warung dan kios lainnya serta apotek. Mereka mengaku, sesungguhnya penurunan penjualan kondom sudah terjadi sejak valentine day tahun 2020 lalu.
Namun saat itu belum terlalu kelihatan. Begitu juga tahun 2021 yang diperkirakan menurun hingga 10%. Sementara di tahun 2022 ini, penurunan penjualan sangat dirasakan. “Kali ini sangat jauh turunnya. Kalau diprosentasekan mencapai 30% penjualan menurun,” Dedy Boy, salah seorang pegawai apotik di Denpasar. Namun ia mengaku, secara ekonomi memang rugi, tetapi tidak secara moral dan agama. “Jadi ada baiknya saat Covid19 ini, orang tidak menggunakan kondom untuk hal-hal yang di luar norma moral dan agama.