Sabtu, 7 Desember, 2024

Peningkatan Kasus Gondongan pada Anak: Apa yang Harus Kita Waspadai?

Ilustrasi pemeriksaan gondongan pada anak - freepik

DENPASAR, MENITINI.COM – Gondongan, atau parotitis, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak dekat telinga. Penyakit ini berawal dengan pembengkakan di sekitar wajah dan sering menyerang anak-anak. Virus penyebab gondongan mudah menular melalui droplet dari batuk, bersin, atau berbicara.

Nah, belakangan ini, kasus gondongan pada anak-anak Indonesia meningkat. Informasi ini juga diamini oleh Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI) karena ada kekhawatiran jika tidak mendapat penanganan dengan baik, gondongan dapat menimbulkan komplikasi serius. Mari kita cek faktanya satu persatu dan apa saja yang harus kita waspadai.

Penyebab Meningkatnya Kasus Gondongan

Peningkatan kasus gondongan pada populasi anak Indonesia merupakan akibat dari beberapa faktor berikut:

1. Cakupan Vaksinasi yang Belum Maksimal

Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) menjadi senjata utama untuk melawan gondongan. Sayangnya, cakupan vaksinasi di beberapa daerah Indonesia masih rendah. Anak-anak yang tidak mendapat vaksinasi menjadi kelompok paling rentan terhadap penyakit ini.

2. Penyebaran di Tempat Umum

Lingkungan padat seperti sekolah atau tempat bermain sering menjadi pusat penyebaran virus gondongan. Anak-anak yang berinteraksi dalam jarak dekat lebih mudah terpapar virus.

BACA JUGA:  Amankah Kosmetikmu? Kenali Ciri-Ciri dan Risiko Kosmetik Berbahaya!

3. Kurangnya Kesadaran Pentingnya Vaksinasi

Sebagian orang tua belum menyadari pentingnya vaksinasi untuk pencegahan. Kurangnya edukasi kesehatan membuat banyak anak tidak mendapatkan perlindungan yang cukup. Belum lagi jika kita harus menghadapi orang tua yang anti vaksin. Tentu ada tantangan tersendiri.

Gejala Gondongan yang Harus Diwaspadai

Gondongan biasanya menunjukkan gejala 2 hingga 3 minggu setelah infeksi. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda berikut:

  • Pembengkakan di Wajah atau Leher: Biasanya terlihat di sekitar rahang bawah telinga, sering disertai rasa sakit.
  • Demam: Suhu tubuh anak meningkat hingga lebih dari 38°C.
  • Kesulitan Mengunyah atau Menelan: Anak mungkin mengeluh nyeri saat makan.
  • Nyeri Otot dan Kelelahan: Gejala ini sering menyerupai flu.

Selain itu, penting untuk mengetahui bahwa penyakit ini memiliki risiko komplikasi. Ini dapat terjadi jika gondongan tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Beberapa komplikasi yang serius meliputi:

  • Orkitis: Radang pada testis yang bisa menyebabkan infertilitas pada pria.
  • Meningitis Virus: Infeksi pada selaput otak yang dapat mengancam nyawa.
  • Pankreatitis: Peradangan pada pankreas.
BACA JUGA:  Peningkatan Diabetes pada Generasi Muda: Mengapa dan Bagaimana Mencegahnya?

5 Langkah Pencegahan Gondongan

Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tidak perlu takut akan berita ini. Cukup lakukan 5 langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Vaksinasi Lengkap

Vaksin MMR adalah cara terbaik untuk mencegah gondongan. Anak-anak perlu mendapatkan dua dosis vaksin: pertama pada usia 12–15 bulan dan kedua pada usia 4–6 tahun.

2. Jaga Kebersihan

Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah bermain. Kebersihan tangan dapat mengurangi risiko penyebaran virus.

3. Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Anak-anak yang berada dekat orang dengan gejala gondongan berisiko tinggi tertular. Jauhkan mereka dari kontak dengan individu yang sedang sakit.

4. Gunakan Masker di Tempat Umum

Masker dapat membantu mencegah penularan virus melalui droplet, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah.

5. Berikan Nutrisi Seimbang

Makanan sehat yang kaya vitamin dan mineral dapat memperkuat sistem imun anak, membantu mereka melawan infeksi. Perlu kita ingat bersama, sesuaikan nutrisi dengan usia dan kebutuhan aktivitas anak ya.

Terkena Gondongan Harus Apa?

Jika anak menunjukkan gejala gondongan, segera bawa ke dokter untuk diagnosis dan penanganan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan secara mandiri dari rumah untuk membantu pemulihan:

  • Berikan Istirahat Cukup: Anak membutuhkan banyak istirahat untuk memulihkan energi.
  • Kompres Dingin pada Area Bengkak: Kompres dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Berikan Obat Pereda Nyeri: Obat seperti paracetamol atau ibuprofen membantu meredakan demam dan nyeri, sesuai rekomendasi dokter.
  • Sajikan Makanan Lunak: Hindari makanan keras yang sulit dikunyah. Makanan lunak seperti bubur atau sup lebih mudah dikonsumsi.
BACA JUGA:  JK Sebut, Bali Berpeluang jadi Tujuan Wisata Kesehatan

Kesimpulan

Peningkatan kasus gondongan pada anak-anak di Indonesia menjadi pengingat pentingnya vaksinasi dan edukasi kesehatan. Vaksin MMR terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini, dan langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan dan meningkatkan imun tubuh dapat membantu melindungi anak-anak dari infeksi.

Sebagai orang tua, Anda memiliki peran besar dalam memastikan anak-anak terlindungi. Pastikan mereka mendapatkan imunisasi lengkap, memahami pentingnya kebersihan, dan selalu berikan perhatian ekstra jika mereka menunjukkan gejala sakit. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat bersama-sama melindungi generasi muda dari ancaman gondongan dan komplikasinya. (M-010)