DENPASAR, MENITINI.COM Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan waktu mengunjungi Kampung Bola Internasional dan Daya Tarik Wisata Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kamis (11/2/2021).
Kehadiran mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini disambut Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa didampingi Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta dan Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Sandiaga Uno menyampaikan keprihatinannya atas kondisi desa adat Kutuh saat ini. Desa Adat Kutu merupakan desa kebanggaan karena sudah bisa mandiri, namun karena dampak pandemi pendapatan desa itu turun hingga 90 persen.
Kondisi itu tentu berdampak pada lebih dari 200 usaha kecil dan 290 tenaga kerja serta 3000 lebih warga di desa adat Kutuh, ekonominya anjlok. Karena itu Kementerian menyiapkan langkah strategis, secara cepat, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali.
Bendesa Adat Kutuh, Nyoman Mesir mengatakan ketahanan ekonomi warganya hanya bertahan hingga bulan Maret ini. “Ini sudah darurat. Kami Berharap pemerintah bisa memberikan sentuhan yang tepat. Manfaat tepat sasaran dan tepat waktu agar selamatkan sektor parekraf warga di sini,”kata Mesir.
Dari diskusi dengan Bendesa Adat Mesir, Menteri Sandiaga berjanji mewujudkan sejumlah program ke depan. Diantaranya program padat karya, program stimulus, program bansos, program Bisa (bersih, sehat,aman), program CHSE, dana hibah, travel bubble, padat karya, free covid zone yang nantinya bisa menggerakkan aktivitas secara cepat.
“Sudah selayaknya kami di pusat memberikan perhatian lebih karena kita ingin Bali ini cepat bangkit. Kita akan bergerak cepat dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Mari teman- teman di Kementerian, kita hadirkan bantuan untuk teman- teman di Kabupaten Badung ini,” ajaknya.
Terkait keberadaan Kampung Bola Internasional, Oemkab Badung mempresentasikan secara lengkap dalam beberapa minggu ke depan. Sehingga turnamen yang direncanakan bulan Maret-April nanti diusulkan mundur ke Juni-Juli-Agustus. Menteri mengusulkan dibuat prokes untuk dijadikan event percontohan.
Sedangkan terkait program travel buble, menteri mengaku sudah mendapat masukan dari Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Wabup Badung. Program tersebut, Kementerian akan membahas melalui rakor bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Kepala Satgas Covid dan Menkumham.
Ia berharap, agar segera dikaji. Apabila pada pertengahan Maret bisa dilakukan rapat, maka tak memerlukan waktu lama untuk trial Free Covid Corridor (FCC) atau travel buble ini. “Ini akan dikoordinasikan. saya berharap bisa bersabar dulu, kita tunggu data covid terbaru. kita pastikan dari sisi kesehatan bisa teratasi, setelah angkanya stabil, kita bisa pilot project kan rencana Free Covid Corridor atau Travel Bubble ini,” harapnya. poll