Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah mendorong peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), baik melalui belanja daring maupun ritel nasional. Sektor pariwisata juga terus digerakkan dengan penyelenggaraan berbagai agenda berskala nasional sepanjang Desember.
“Ada 37 event di bulan Desember ini sehingga ini juga akan mendorong pergerakan daripada penduduk Indonesia, Pak Presiden,” ujarnya.
Guna mendukung mobilitas masyarakat selama periode libur akhir tahun, pemerintah juga mengusulkan kebijakan fleksibilitas kerja bagi pekerja. “Kami usulkan untuk work from anywhere and everywhere,” ucap Airlangga.
Di akhir laporannya, Menko Perekonomian menekankan penguatan kesejahteraan ekonomi keluarga sebagai salah satu fokus kebijakan ke depan. Hal tersebut ditandai dengan perubahan Dewan Nasional Keuangan Inklusif menjadi Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan, seiring meningkatnya capaian inklusi dan literasi keuangan nasional.
“Inklusi keuangan kita capaiannya sudah baik, 92,7 persen. Literasi keuangannya 66,4 persen. Dibandingkan negara OECD rata-rata, Pak Presiden, itu 62 persen,” pungkasnya.*
- Editor: Daton









