AMBON, MENITINI.COM – Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan bantuan darurat kepada 636 warga yang mengungsi akibat konflik di kawasan Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku.
“Bantuan berupa makanan siap saji untuk tiga hari ke depan serta selimut sudah mulai dibagikan sejak malam sebelumnya,” kata Plt Kepala Dinsos Kota Ambon, Imelda Tahalele, Rabu (20/8/2025).
Jumlah pengungsi tercatat bertambah dari sebelumnya 621 jiwa menjadi 636 jiwa setelah ada tambahan 15 orang di lokasi pengungsian Nania. Para pengungsi kini tersebar di Negeri Lama, Nania, Kantor Desa Poka, PLN Poka, dan Lateri.
Imelda menambahkan, pendistribusian makanan siap saji dilakukan untuk kebutuhan siang dan malam. Selain itu, sesuai arahan Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, pemerintah kota juga menyiapkan dana stimulan Rp15 juta per rumah bagi 17 rumah warga yang mengalami kerusakan setelah masa tanggap darurat berakhir.
Dinsos memastikan pendataan terus dilakukan agar seluruh kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi.
Bentrokan di Hunuth terjadi pada Selasa (19/8/2025) antara warga Desa Hitu dan Hunuth, dipicu masalah pribadi yang berkembang menjadi tawuran pelajar hingga menyebabkan satu korban jiwa dari Desa Hitu.
Ketegangan meningkat saat sejumlah warga muda dan keluarga korban dari Hitu mendatangi Hunuth. Kedua kelompok kemudian terlibat aksi saling serang menggunakan batu, tombak, busur panah, senjata tajam, hingga bom molotov. Akibatnya, lebih dari 15 rumah terbakar termasuk Kantor Desa Hunuth, serta dua orang dilaporkan terluka.
Untuk meredam situasi, sebanyak 350 personel gabungan TNI–Polri dikerahkan ke lokasi. Kehadiran aparat turut dipimpin Dansat Brimob Polda Maluku, Dirbinmas Polda Maluku, Karo Ops Polda Maluku, Dandim 1504 Ambon, serta Ketua DPRD Kota Ambon.
Wali Kota Ambon menegaskan, aparat kepolisian akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat tindak pidana hingga menyebabkan tewasnya seorang pelajar dan memicu bentrokan tersebut. (M-009).
- Editor: Daton