Image
Paus Fransiskus meminta maaf kepada penduduk pribumi Kanada atas kejahatan Gereja di sekolah-sekolah pribumi di masa lalu. (Foto: REUTERS/Todd Korol)

Paus Fransiskus Minta Maaf atas Kejahatan Gereja di Sekolah Pribumi Kanada

Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus meminta maaf pada Senin,  kepada penduduk pribumi Kanada atas peran Gereja di sekolah-sekolah di mana anak-anak pribumi dilecehkan secara seksual.

Paus menyebut asimilasi budaya paksa oleh pihak Gereja di masa lalu sebagai “kejahatan yang tercela” dan “kesalahan yang membawa malapetaka”.

Berbicara di dekat lokasi dua bekas sekolah di Maskwacis, Alberta, Paus Fransiskus meminta maaf atas dukungan Gereja Kristen terhadap “mentalitas penjajahan” pada masa itu.

Dia menyerukan penyelidikan serius terhadap sekolah-sekolah tersebut untuk membantu para penyintas dan keturunannya sembuh.

“Dengan rasa malu dan tanpa ragu, saya dengan rendah hati memohon pengampunan atas kejahatan yang dilakukan oleh begitu banyak orang Kristen terhadap masyarakat adat,” kata Paus Fransiskus, yang datang dan pergi dengan kursi roda karena lututnya retak.

BACA JUGA:  Benyamin Netanyahu Tolak Rencana Pengakuan Internasional atas Negara Palestina

Pidato kepada First Nations, Metis dan orang-orang Inuit adalah permintaan maaf pertama di tanah Kanada oleh Paus Fransiskus sebagai bagian dari tur untuk menyembuhkan luka dalam yang mengemuka setelah penemuan kuburan tak bertanda di sekolah-sekolah asrama tahun lalu.

Paus berusia 85 tahun itu telah menjanjikan tur semacam itu kepada delegasi pribumi yang mengunjunginya awal tahun ini di Vatikan, di mana dia membuat permintaan maaf awal.

Para pemimpin adat yang mengenakan hiasan kepala perang bulu elang menyambut Paus Fransiskus dengan nyanyian, pemukulan genderang, tarian, dan lagu perang.

“Saya di sini karena langkah pertama dari ziarah tobat saya di antara Anda adalah meminta maaf lagi, mengatakan sekali lagi bahwa saya sangat menyesal,” katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/7/2022).

BACA JUGA:  Gempa Magnitudo 6,3 Mengguncang Taiwan

Dia berbicara kepada kelompok-kelompok pribumi di Bear Park Pow-Wow Grounds, bagian dari wilayah leluhur orang-orang Cree, Dene, Blackfoot, Saulteaux dan Nakota Sioux.

“Maaf atas cara-cara di mana, sayangnya, banyak orang Kristen mendukung mentalitas penjajah dari kekuatan yang menindas masyarakat adat. Saya minta maaf,” katanya.

“Dalam menghadapi kejahatan yang menyedihkan ini, Gereja berlutut di hadapan Tuhan dan memohon pengampunan-Nya atas dosa-dosa anak-anaknya.”

Setelah Paus Fransiskus berbicara, Kepala Wilton Littlechild menempatkan hiasan kepala bulu di kepala paus.

Paus Fransiskus berdiri dari kursinya dan mengenakannya selama beberapa saat di hadapan orang banyak yang bertepuk tangan.

Seorang penyanyi pribumi juga membawakan versi lagu kebangsaan Kanada di Cree, dengan air mata mengalir di wajahnya. Sebuah spanduk merah dengan nama anak-anak hilang dibawa ke hadapan Paus, yang menciumnya.

BACA JUGA:  Ratusan Gerai KFC di Malaysia Ditutup, akibat Seruan Boikot Anti Israel

Berita Terkait

Selebgram eks Miss Ekuador Ditembak Usai Posting Foto-Lokasi Liburan

MENITINI.COM-Landy Parraga, seorang influencer di Ekuador, ditembak mati oleh sekelompok penyerang saat sedang menyantap makan siang. Melansir laporan…

ByByRedaksiMei 8, 2024

Ratusan Gerai KFC di Malaysia Ditutup, akibat Seruan Boikot Anti Israel

JAKARTA,MENITINI.COM-Lebih dari 100 restoran cepat saji KFC di Malaysia dilaporkan terpaksa tutup. Hal tersebut merupakan dampak boikot terhadap…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Uni Eropa akan Melarang Aplikasi TikTok Lite

JAKARTA,MENITINI.COM-Uni Eropa memulai penyelidikan terhadap TikTok dan menuduh aplikasi dari negara Tiongkok itu melanggar Undang-Undang Layanan Digital (DSA)…

ByByRedaksiApr 24, 2024

Gempa Magnitudo 6,3 Mengguncang Taiwan

JAKARTA,MENITINI.COM-Gempa bumi bermagnitudo 6,3 skala Richter melanda wilayah Hualien di Taiwan timur pada Selasa (23/4/2024) dini hari. Gempa…

ByByRedaksiApr 23, 2024