Pantai Samigita Diserbu Sampah Kiriman, Dua Hari 70 Ton

KUTA, MENITINI.COM – Bertepatan moment pergantian tahun, pantai di pesisir barat Kabupaten Badung diserbu sampah kiriman. Kondisi volume sampah kiriman yang bertepi itu cukup signifikan, khususnya di kawasan pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita). Kebanyakan sampah kiriman itu plastik.

Untuk mengatasi sampah kiriman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengerahkan 600 orang petugas kebersihan, 40 unit truk,  lima alat berat bulldozer, serta 2 unit beach cleaner untuk membersihkan sampah kiriman. Selain itu stakeholder dan komunitas juga ikut membantu membersihkan sampah kiriman.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung AA Gede Agung Dalem mengatakan, peningkatan sampah kiriman yang menepi di Pantai Samigita terlihat sejak tanggal 31 Desember 2020.

BACA JUGA:  Kapolda Maluku Jenguk  Kasat Reskrim Korban Bentrok Malra, di RS Siloam

Dikutip Surat Kabar POS BALI, hari Jumat (1/1), kondisi sampah kiriman di Pantai Samigita mencapai 30 ton atau 60 truk. Kemudian pada hari Sabtu (2/1) total sampah yang dievakuasi meningkat menjadi 70 ton atau 140 truk dan pada hari Minggu (3/1) sore volume yang diangkut mencapai 100 truk. “Jika dilihat secara kasat mata, dominan memang berupa sampah plastik. Mungkin perbandingannya 60 persen sampah plastik dan 40 persen sampah campuran,” katanya dikonfirmasi via telepon, Minggu (3/1/2020)

Sumber sampah kiriman tak hanya dari perairan di Bali, melainkan juga daerah lainnya diluar Bali. Hal itu diyakininya karena di propinsi Bali sudah memiliki pergub yang membatasi timbulan sampah plastik, serta volume sampah. Hal itu diperkuat dari temuan sampah tersebut diketahui berupa pakaian, topi sekolah dan sebagainya yang bertuliskan daerah lain di luar Bali, khususnya di daerah Jawa.

BACA JUGA:  Alat Berat Rusak, TPA Temesi, Gianyar Ditutup Sementara

Sampah  kiriman dititipkan sementara di beberapa stop over di pinggir pantai. Sampah itu diangkut secara bertahap ke TPA Suwung. Kondisi tersebut diperkirakannya masih berpotensi terjadi dalam beberapa bulan kedepan, sebab sampah kiriman itu dipengaruhi oleh musim hujan yang diperkirakan akan berakhir pada bulan Maret 2021.

Upaya pembersihan sampah kiriman langsung dipantau Wabup Badung Ketut Suiasa, Minggu (3/1) pagi. Dalam kesempatan tersebut Wabup Suiasa meminta maaf adanya sampah yang menganggu kenyamanan aktifitas masyarakat maupun wisatawan. “Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, walau ini bukanlah kesengajaan. Ini sampah dari laut, yang menepi di pantai wilayah Kabupaten Badung ketika angin barat,”ujarnya

Diakui sampah kiriman ini merupakan kondisi yang pasti terjadi setiap tahun, ketika angin barat datang, biasanya bulan Oktober hingga Maret. Rentang bulan tersebut, sampah kiriman berasal dari dalam laut yang dibawa ombak ke pesisir. “Untuk itu kita perlu penanganan ekstra, baik dari segi SOP, penyiapan SDM, sarana prasarana, dari segi waktu juga harus efektif. Saya sudah perintahkan Kadis LHK agar mempolakan petugas yang bekerja dengan tiga shift. Petugas juga diberi batasan bentang wilayah yang ditangani sehingga ada tanggungjawab yang pasti,” jelasnya.  all/edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *