NKRI Harga Mati, Pancasila Sakti, Gus Nuril : Ada yang Ingin Bangsa Ini Pecah Berhamburan

DENPASAR, MENITINI.COMĀ  Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN), Kyai Haji Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) memberI petuah dan semangat kepada anggota PGN Bali dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terkait Hari Lahir Pancasila, Gus Nuril menegaskan Pancasila telah terbukti sakti. “Jangan mencoba-coba mengaku paling Pancasila, tetapi kelakuannya menuduh saudara sendiri kadrun, kampret, kecebong, kodok. 
Itu berarti pengkianat Pancasila. Karena sila yang ketiga adalah Persatuan Indonesia. Jadi siapapun yang hidup di Bumi Nusantara ini adalah saudara, apapun agamanya, suku, adat dan kepercayaannya,ā€ tegasnya saat memperingati Hari Lahir Pancasila di Warung Bebek D’Uma, Jalan Tukad Balian, Renon, Denpasar, Senin (31/5/2021) malam.

BACA JUGA:  Mudik 2024, Kemenhub Bakal Tambah 2.000 Penerbangan

Ia menambahkan, keamanan bangsa dan negara dari radikalisme selama ini hanya menyandarkan diri kepada pihak kepolisian, khususnya Densus 88. Indonesia dengan jumlah penduduk 270 juta lebih hanya bersandar kepada Densus 88.

ā€œSeharusnya seluruh rakyat Indonesia membantu pihak kepolisian, bangkit dan bukan mendirikan ormas-ormas yang saling berantem di jalan-jalan. Namun ketika mendapatkan lawan seimbang dengan membawa ideologi baru, tidak berani bergerak,ā€ katanya.

Gus Nuril juga menyinggung terkait potensi perpecahan. Seperti ungkapan cebong dan kadrun. Menurut dia, hal ini tidak boleh dianggap enteng, karena pilpres telah berakhir. Jokowi telah jadi presiden dan Prabowo jadi Menteri.
Akan tetapi masih terjadi pembelahan bangsa.  ā€œIni berarti ada asing yang menghendaki bangsa ini pecah berhamburan. Dan ini sudah saya endus sejak jaman penurunan almarhum Gus Dur,ā€ tuturnya.

BACA JUGA:  KBA News Bantah Soal Buletin Digital Kapolri, Mengaku Medianya di Catut

Dalam kesempatan itu, Gus Nuril meminta kepada PGN Bali untuk meneladani semangat Pahlawan Nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, dan tokoh Bali Kebo Iwa. Kedua tokoh ini, kata Gus Nuril, rela berkorban nyawa demi tanah air tercintanya.ria/all/elo/poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *