logo-menitini

Negara Arab dan Islam Kutuk Serangan Israel ke Doha, Desak Aksi Tegas Internasional

Dampak serangan Israel di Doha, Qatar pada Selasa (9/9/2025).
Dampak serangan Israel di Doha, Qatar pada Selasa (9/9/2025). (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

DOHA, Gelombang kecaman keras datang dari para pejabat tinggi negara-negara Arab dan Islam setelah Israel melancarkan serangan udara ke Doha pada Selasa (9/9). Serangan yang menghantam kompleks perumahan dan menewaskan lima anggota Hamas itu dianggap sebagai tindakan pengecut sekaligus pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Dalam pertemuan tingkat menteri yang digelar di Doha pada Minggu (14/9), Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, menyebut aksi militer Israel sebagai kombinasi “kepengecutan, pengkhianatan, dan kebodohan.” Menurutnya, keberanian Israel semakin menjadi-jadi lantaran dunia internasional memilih diam. “Sikap membiarkan ini adalah aib bagi komunitas global,” tegasnya.

Aboul Gheit juga menyerukan persatuan negara-negara Arab dan Islam guna menghentikan apa yang ia sebut sebagai “mesin perang kriminal Israel” serta mengakhiri perang yang sudah menelan korban besar di Gaza. Data terbaru mencatat hampir 65.000 warga Palestina meninggal sejak konflik memanas pada Oktober 2023.

BACA JUGA:  FPA Kecam Serangan Israel di Gaza yang Tewaskan 5 Jurnalis Internasional

Nada serupa disampaikan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Hissein Brahim Taha. Ia menegaskan dukungan penuh kepada Qatar dan menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran kriminal” yang tak bisa ditoleransi. Taha mendesak komunitas internasional untuk tidak lagi tinggal diam dan segera mengambil langkah nyata terhadap Tel Aviv.

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, bahkan menilai tindakan Israel sebagai “terorisme negara.” Ia menegaskan, serangan tersebut bukan hanya merusak upaya mediasi, tetapi juga melanggar norma diplomasi internasional. Meski begitu, ia menekankan bahwa Doha tetap berkomitmen melanjutkan peran mediasi bersama Mesir dan Amerika Serikat.

Pertemuan menteri luar negeri Arab dan Islam di Doha ini menjadi pemanasan menjelang KTT darurat pada Senin (15/9), yang akan mempertemukan para kepala negara. Selain mengevaluasi langkah bersama terhadap Israel, forum ini juga diperkirakan membahas kembali ide pembentukan pasukan militer gabungan Arab, sebuah gagasan yang sudah mengemuka sejak hampir sepuluh tahun lalu diusulkan Mesir.*

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025, Simbol Perjuangan Demokrasi Venezuela

BERITA TERKINI

OLAHRAGA

PERISTIWA

NASIONAL

DAERAH

HUKUM

POLITIK

LINGKUNGAN

Di Balik Foto

BERITA TERKINI

Indeks>>

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali