DENPASAR,MENITINI.COM- Menyambut Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli, masyarakat diingatkan kembali akan bahaya penyakit hepatitis. Tahun ini, peringatan global mengangkat tema “Hepatitis: Mari Kita Hancurkan Ini” (Let’s Break It Down) sebagai ajakan untuk menghilangkan hambatan finansial, sosial dan sistemik – termasuk stigma – yang menghalangi pemberantasan hepatitis dan pencegahan kanker hati.
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti sirosis, kanker hati, bahkan kematian. Namun, dengan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa dikendalikan, bahkan dieliminasi secara global.
Mengenal Hepatitis: Bahaya yang Tak Terlihat
Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, zat beracun, penyakit autoimun, maupun penggunaan obat-obatan secara tidak tepat. Berdasarkan durasinya, hepatitis terbagi menjadi dua:
- Hepatitis akut: berlangsung kurang dari 6 bulan
- Hepatitis kronis: berlangsung lebih dari 6 bulan dan bisa menetap seumur hidup
Gejala hepatitis sering kali tidak langsung terlihat, namun jika muncul, dapat berupa:
- Mual dan muntah
- Urin berwarna gelap
- Feses pucat
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Nyeri perut
- Hilangnya nafsu makan dan berat badan turun drastis
Dilansir dari laman World Health Organization (who.int), dengan tema: Hepatitis: Mari Kita Hancurkan Ini tersebut, WHO mengajak semua pihak bertindak untuk memperluas akses, mengintegrasikan perawatan, dan mengakhiri hepatitis sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2030.
Vaksinasi: Langkah Pencegahan Paling Efektif
Saat ini vaksin tersedia untuk hepatitis A dan B. Vaksinasi dianjurkan untuk:
- Bayi sejak baru lahir
- Anak-anak dan remaja
- Orang dewasa yang belum pernah divaksin
- Kelompok rentan seperti tenaga kesehatan, pengguna narkoba suntik, dan pasien penyakit hati
Gaya Hidup Bersih dan Sehat
Selain imunisasi, langkah penting lainnya untuk mencegah hepatitis adalah:
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air
- Memasak makanan hingga matang dan tidak mengonsumsi makanan mentah yang tidak higienis
- Tidak berbagi alat pribadi seperti sikat gigi, alat cukur, atau jarum suntik
- Menjalani hubungan seksual yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan
- Tidak mengonsumsi alkohol dan narkoba
- Menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan sehat dan olahraga
Pengobatan Disesuaikan dengan Jenis Hepatitis
Hepatitis akut biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan khusus. Namun untuk hepatitis kronis—terutama jenis B dan C—dibutuhkan pengobatan jangka panjang, seperti:
- Obat antivirus: untuk menekan pertumbuhan virus
- Interferon: untuk memperkuat sistem imun melawan virus
- Obat imunosupresan: pada hepatitis autoimun
- Transplantasi hati: jika kerusakan hati sudah sangat parah
Indonesia Menuju Eliminasi Hepatitis 2030
Pemerintah Indonesia menargetkan eliminasi hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030. Namun, tantangan masih ada, terutama keterbatasan akses terhadap layanan hepatitis di berbagai daerah.
Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2025 adalah momen untuk memperkuat komitmen bersama, pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, dan seluruh lapisan masyarakat, untuk membongkar hambatan dan membangun masa depan bebas hepatitis. (M-011)
*Dikutip dari berbagai sumber