Flu Singapura dan pilek biasa seringkali membingungkan karena memiliki gejala awal yang mirip. Namun, kedua kondisi ini disebabkan oleh virus yang berbeda dan menunjukkan tanda-tanda khas yang membedakannya. Mengetahui perbedaannya sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat.
Kesamaan: Cara Penularan
Baik Flu Singapura maupun Pilek Biasa ditularkan melalui cara yang sama, yaitu dari percikan batuk maupun bersin (droplet) penderita.
Perbedaan Khas Flu Singapura
Flu Singapura, atau lebih dikenal dengan penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), memiliki beberapa gejala khusus yang membedakannya dari pilek biasa:
- Demam Lebih Tinggi: Penderita Flu Singapura cenderung mengalami demam yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita pilek biasa.
- Ruam Khas (Eksantema): Ini adalah tanda paling khas dari Flu Singapura. Muncul ruam-ruam pada tubuh yang dapat ditemukan di area spesifik:
- Telapak tangan
- Telapak kaki
- Area dalam mulut (seperti sariawan atau lepuhan seperti sariawan/ blister-like sores)
- Gejala Mulut dan Tenggorokan: Selain ruam di mulut, kondisi ini juga bisa disertai dengan sakit tenggorokan dan sariawan yang bisa mengganggu proses menelan.
Gejala Khas Pilek Biasa
Sementara itu, pilek biasa, yang umumnya disebabkan oleh Rhinovirus atau Coronavirus (bukan SARS-CoV-2), cenderung menunjukkan gejala yang lebih ringan:
- Demam Lebih Ringan: Demam yang dialami biasanya bersifat “sumer-sumer” atau lebih ringan dan tidak setinggi demam pada Flu Singapura.
- Gejala Pernapasan Dominan: Gejala utamanya berfokus pada saluran pernapasan, seperti:
- Sakit tenggorokan yang lebih ringan.
- Hidung mampet atau tersumbat.
Kesimpulan
Meskipun keduanya menular melalui droplet, gejala demam yang tinggi dan munculnya ruam khas di telapak tangan, kaki, dan mulut adalah penanda utama yang membedakan Flu Singapura (HFMD) dari pilek biasa. Jika Anda atau kerabat mengalami gejala khas tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.*
- Editor: Bay