Macet Menuju Pura Besakih, TMS : Bangun Jalan Bebas Hambatan

DENPASAR, MENITINI.COM Setiap tahun selalu ada upacara di Besakih yakni Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Pada puncak acara selalu terjadi kemacetan. Ini masalah yang dialami para pemedek {umat} tiap tahun. Kendaraan pemedek selalu terjebak macet hingga puluhan kilometer dari Pura Besakih, Desa Rendang, Karangasem. Akibatnya, perlu waktu lima sampai delapan jam sampai di Pura Besakih bagi pemedek dari arah Denpasar, Gianyar, Tabanan, Buleleng dan daerah lain. 

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, I Nengah Tamba prihatin melihat kondisi ini. Pemedek mesti berpanas-panasan akibat macet yang berjam-jam.  “Pemedek tiba di areal Pura Besakih, sudah dalam  kondisi penat, lelah bahkan stress, sudah tidak ada lagi suasana tenang untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” kata Tamba ditemui di Denpasar, Sabtu (6/4).

BACA JUGA:  Dibilang Senyumnya Berat Sekali oleh Prabowo, Begini Tanggapan Anies

Ia pun menyayangkan pemerintah daerah baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali seperti “tidak berkutik” dengan kemacetan yang menjadi masalah klasik ini. Terkesan seperti ada pembiaran umat harus bersusah payah untuk bisa sembahyang ke Pura Besakih.

Caleg petahana DPRD Bali dapil Jembrana nomor urut 1 dari Partai Demokrat ini pun melayangkan kritik kepada pejabat yang dengan bangganya “tangkil” ke Pura Besakih dengan pengawalan mobil patwal dari kepolisian sehingga bisa melaju lebih mulus dan lebih cepat sampai.  “Pimpinan umat dan pejabat ke Besakih dikawal pakai patwal. Sementara ribuan pemedek lainnya harus terjebak macet, tidak bisa sembahyang dengan nyaman. Ini masalah yang selalu terjadi tiap tahun, dan tak pernah ada solusi nyata, hanya wacana yang terus menggelora,” kritik Tamba.

BACA JUGA:  Jawaban KPU NTB, Soal Perusakan dan Pembakaran Kotak Suara di Parado Kabupaten Bima

Ia pun berharap pemerintah segera bergerak cepat membuat kebijakan strategis baik untuk menangani kemacetan menuju ke Pura Besakih dengan membangun infrastruktur jalan yang lebih baik maupun dalam hal penataan kawasan suci Besakih secara terintegrasi. “Jangan buat kebijakan dan solusi ecek-ecek untuk tangani macet dan tata kawasan suci Pura Besakih. Ini gengsi umat Hindu. Jangan rakyat dan umat Hindu “dihibur” bahwa macet ini biasa,  dan hanya terjadi setahun sekali,” kritik Tamba lagi yang punya tagline TMS (Tamba Memberi Solusi) ini.

TMS justru mendorong agar dibangun Higway (jalan bebas hambatan) menuju Pura Besakih

Tamba pun kembali melontarkan solusi yang sudah pernah ia ingatkan setahun sebelumnya untuk menangani permasalahan kemacetan di Pura Besakih. Ia mengusulkan agar di ruas jalan menuju Pura Besakih dibangun high way atau semacam jalan bebas hambatan dengan ruas jalan yang lebih lebar dari jalan sekarang. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *