Kemenpar menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar wisata minat khusus. Wisata bahari juga menjadi program unggulan yang terus didorong agar semakin dikenal wisatawan mancanegara.
Famtrip berlangsung pada 26 November–2 Desember 2025 dan diikuti empat perwakilan industri wisata selam serta fotografer bawah laut Australia, yaitu Dive Adventures Australia, Diveplanit Travel Pty Ltd, Pro Dive Sydney, dan Nigel Marsh Photography.
Australia merupakan pasar penting untuk wisata bahari Indonesia. Berdasarkan data BPS 2024, sekitar 49% atau 820 ribu wisatawan Australia datang untuk menikmati laut Indonesia. Karena itu, famtrip ini menjadi bagian dari program “Pariwisata Naik Kelas” untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar maritim global.
Selama di Raja Ampat, para peserta diajak menyelam di sejumlah titik populer seperti Mioskon, Friwen Wall, Batu Lima, Blue Magic, Sawandarek, Arborek, Manta Sandy, Melissa’s Garden, dan Piaynemo. Keberagaman spot ini semakin menegaskan posisi Raja Ampat sebagai destinasi impian para penyelam dunia.









