KABAR DUKA : PMI Bali Meninggal di AS Diduga Covid-19, Kontak Terakhir dengan Istri 31 Maret 2020

BALI, MENITINI.COM – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupatan Badung, Provinsi Bali,  I Putu Sugiartha  meninggal dunia, Minggu (19/4/2020) pukul  08.00 waktu setempat, atau Senin (20/4/2020) pukul 21.00 Wita.

Sebelum meninggal Putu Sugiartha dirawat intensif di Rumah Sakit Fort Luaderdale, Amerika Serikat (AS)  Pria berusia 42 tahun, asal Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung adalah kru kapal pesiar Royal Caribbean Cruises.

Gusti Nyoman Pramesti istri almarhum  Putu Sugiartha menerima kabar duka itu dari dokter yang merawat sang suami. Berita duka itu disampaikan melalui video call dengan menunjukan jenazah sang suami.  “Saya mendapatkan video call dari dokter yang merawat. Saya ditunjukkan suami saya sudah meninggal. Sudah saya tidak kuat,” kata Gusti Nyoman Pramesti, di rumah duka, di Banjar Puseh Pengalasan, Desa Adat Sading, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Selasa (21/4).

Almarhum sudah bekerja selama 15 tahun sebagai anak buah kapal Royal Caribbean Cruises, Ia menceritakan suaminya telah sakit sejak tanggal 22 Maret 2020. “Waktu itu suami saya nelpon, mengaku sakit setelah selesai main voli sama teman-temanya,” kata ibu dua anak ini.

Selanjutnya,  tanggal 31 Maret 2020 suaminya menghubungi lagi bahwa dirinya sudah masuk rumah sakit. “Itulah saya terakhir kontak dengan suami saya,”kenangnya.

Tanggal 4 April pihak dokter menghubungi dan mengatakan kondisi suaminya kritis. “Saat itu pihak dokter menghubungi meminta persetujuan memasang alat di paru-paru, karena kondisinya sudah kritis. Kami keluarga menyetujui,”katanya.

I Putu Sugiartha

Apakah dokter menceritakan penyakit yang yang diderita almarhum? “Dokter tidak berani mengatakan, permintaan suami saya.  Tapi dari salah satu perawat yang kebetulan berkewarganegaraan Indonesia, mengatakan suami saya kena penyakit itu (Covid-19),”kata Gusti Nyoman Pramesti . 

Kabar baik sempat diberikan Sabtu (18/4), kondisi suaminya membaik. Tapi keesokan harinya, kembali dikabarkan kondisinya kritis dan harus cuci darah. “Sampai akhirnya tadi malam saya dinformasikan suami saya sudah meninggal dunia,” katanya.

Sementera itu, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah mengenai perlakuan terhadap jenazah almarhum. “Kami dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Kami mengerti dengan kondisi ini, jadi kami tidak menuntut apa-apa. Kami sepenuhnya mengikuti kebijakan negara,” kata paman almarhum, I Nyoman Nasib. 

Hal senada juga disampaikan oleh Bendesa Adat Sading I Ketut Sudiarsa didampingi Kepala Lingkungan Puseh Pengalasan Sading I Made Puja. Pihak desa adat juga menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. “Bagaimana prosedur pemerintah, termasuk protokol kesehatannya kita serahkan sepenuhnya,” ucapnya. Pihaknya sudah sempat berkoordinasi dengan Pemprov Bali, yang saat ini sedang berkoordinasi dengan Kemenlu dan Dubes setempat.

Sementara Kordinator Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Badung, IGN Jaya Saputra membenarkan jika ada PMI asal Badung meninggal dunia diluar negeri. Untuk data detail almarhum, pihaknya masih dilakukan pengecekan.”Kami juga sudah mendengar informasi PMI di Badung meninggal. Informasi terakhir, PMI tersebut berasal dari Desa Sading, Mengwi Badung,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (21/4).

Satgas masih memperdalam informasi ke agen untuk dapat memberikan penjelasan lengkap. Hanya saja, pihaknya memastikan jenazah tidak akan di bawa pulang. “Sepertinya akan dilakukan kremasi di sana. Karena memang surat gubernur tegas kepada Mentri Luar Negeri, yakni meminta hanya WNI sehat yang dibolehkan pulang,” katanya ans/poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *