Minggu, 6 Oktober, 2024

Jelang Pelaksanaan WWF di Bali, Satpol PP Gencar Lakukan Penertiban Gepeng dan Kerawanan Sosial

Penertiban gepeng dan PNP di wilayah Badung. (Foto: M-003)

BADUNG,MENITINI.COM– Intensitas penertiban gepeng (gelandang dan pengemis) di wilayah Kuta dan Kuta Selatan terus ditingkatkan dalam upaya menjaga kenyamanan wisata.

Terlebih Pantai Kuta dikabarkan bakal menjadi salah satu lokasi yang akan mendapatkan kunjungan dari delegasi World Water Forum (WWF) 2024.  

Penertiban dilaksanakan berkaitan dengan gepeng, reklame yang kadaluarsa, reklame liar dan hal-hal yang berpotensi mengganggu pemandangan/kerawanan tibum tranmas.

Kasatpol PP Badung, IGAK Suryanegara menerangkan intensitas penertiban wilayah memang ditingkatkan jelang pelaksanaan WWF yang diadakan tanggal 18-25 mei 2024.

Sejak Jumat (19/4/2024) penertiban sudah dilaksanakan dengan menyasar masalah sosial gepeng.  Mulai minggu akan dilakukan bersih-bersih reklame kadaluarsa, reklame liar dan hal-hal yang mungkin diperkirakan akan mengganggu pemandangan/kerawanan tibum tranmas.

“Jadi penertiban dilakukan secara menyeluruh, baik gepeng, reklame dan masalah lainnya yang menganggu estetika. Untuk prioritas itu kecamatan Kuta dan Kuta Selatan,” katanya Senin (22/4/2024).

Pihaknya juga telah melaksanakan sidak Penduduk Non Permanen (PNP) pasca arus balik Hari Raya Idul Fitri kemarin. Sidak tersebut dilaksanakan secara bertahap dengan menggandeng instansi terkait dan pemerintah terbawah. Diantaranya Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal, Desa Sembung Kecamatan Mengwi dan Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal.

Sidak PNP yang dilakukan sangat penting untuk memastikan para pendatang tertib administrasi, pemetaan wilayah dan menjaga situasi kondusifitas ketertiban umum.

“Dari empat desa itu, hanya di Kutuh yang ada temuan. Itu ada 11 orang yang kedapatan tidak melaporkan diri ke desa. Mereka memiliki KTP, tapi lupa melaporkan diri,” jelasanya.

Atas temuan tersebut, para pelanggar kemudian diberikan pembinaan dan diminta untuk mrlaporkan dirinya dengan difasilitasi oleh pihak penanggungjawab.

Pemeriksaan PNP di Desa kini diserahkan di masing-masing desa dan diharapkan segera dapat dilaksanakan. Hasil dari sidak tersebut juga diminta agar dilaporkan kepada pihaknya, termasuk jika ada yang bermasalah.

Terpisah, Danru Satpol PP BKP Kuta, Wayan Suantara mengatakan dalam sepekan terakhir 29 orang gepeng terjaring operasi penertiban di beberapa lokasi strategis.

Seperti di Lampu Merah Benoa Square Kedonganan, Jalan Kediri, Jalan Kartika Plaza, Lampu Merah simpang Nakula,  Lampu Merah Simpang Iman Bonjol, Lampu Merah Mertha Nadi, perempatan Sunset Road, Jalan Pantai Kuta dan Jalan Raya Legian dekat Monumen Bom Bali.

Para gepeng yang terjaring mayoritas berasal dari Bali Timur, khususnya daerah Munti dan Pedaan Karangasem. Mereka semua dibawa ke Kantor Camat BKO Kuta untuk pembinaan dan akan diserahkan kembali ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk dipulangkan ke daerah asal.

“Penertiban ini akan terus digencarkan, khususnya di lokasi-lokasi strategis untuk untuk memastikan keamanan dan kenyamanan delegasi WWF. Frekuensi penertiban juga akan kita sesuaikan berdasarkan instruksi pimpinan,” ujarnya. (M-003)

  • Editor: Daton