KOTA NUSANTARA,MENITINI.COM-Direktur Eksekutif Jejaring Manajemen Emisi Karbon (JAMES BON), Suminto, meninjau kawasan Dermaga Nusantara pada Senin (22/9/2025). Tinjauan tersebut dilakukan untuk menyoroti dampak alih fungsi kawasan mangrove menjadi pelabuhan yang dinilai berpotensi merusak lingkungan.
“Untuk PT PP memang sudah menanam mangrove, tetapi jumlah dan luasannya belum seimbang dengan kerusakan yang ditimbulkan,” ujar Suminto dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9).

Menjawab pertanyaan mengenai alasan JAMES BON mempermasalahkan penggunaan lahan negara untuk proyek kepentingan negara, Suminto menegaskan bahwa isu lingkungan harus ditempatkan sebagai prioritas bersama.
“Perubahan iklim makin nyata. Kita mesti bertindak untuk mitigasi perubahan iklim dengan menjaga lingkungan. Mangrove memiliki kemampuan serapan karbon sangat tinggi. Oleh karena itu perlu perlindungan yang serius terhadap lahan mangrove. Menjadi tanggung jawab semua pihak tanpa kecuali untuk terlibat dalam mitigasi perubahan iklim. Negara harus menjadi pelopor kesadaran penyelamatan bumi. Demikian juga perusahaan yang mengerjakan proyek pemerintah pun harus turut serta dalam upaya ini,” tegasnya.
Dalam kunjungan yang didampingi jajaran pengurus JAMES BON itu, Suminto mengajak semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Terkait kerusakan lahan mangrove di Ibu Kota Nusantara (IKN), ia meminta pihak terkait melakukan kompensasi dengan penanaman mangrove di lokasi lain yang memiliki kemampuan serapan karbon setara dengan area yang rusak. (M-011)
- Editor: Daton