Ini Tips Mitigasi Pengurangan Risiko, Hadapi Cuaca Ekstrim di Musim Barat

DENPASAR,MENITINI.COM Hujan lebat melanda Pulau Bali beberapa hari belakangan ini, menyebabkan bencana di beberapa wilayah, seperti tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir bandang.

Menyikapi situasi dan kondisi saat ini, diperlukan berbagai tips tentang mitigasi pengurangan resiko menghadapi cuaca ekstrim.

Komang Kusuma Edi berbagi tips menghadapi resiko cuaca ekstrim selama musim hujan. Mantan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bali  mengingatkan , jika keluar rumah karena sesuatu hal penting, kerja, tugas dan kegiatan keluarga, usai hujan lebat mereda, apalagi saat sedang hujan lebat, maka diminta menghindari seputaran jalan yang banyak pohon. “Terutama pohon-pohon besar, atau jika ada baliho besar karena berpotensi tumbang atau patah dan jatuhnya ke tengah jalan,” katanya di Denpasar, Senin (18/1/2021).

BACA JUGA:  OMG! Empat Warga Mataram dan KLU Tertimpa Pohon Tumbang

Dalam kondisi seperti diatas maka selalu terjadi bencana. Misalnya, pohon tumbang, longsor, banjir, angin puting beliung dan lainnya.   “Pohon dengan ukuran cukup besar tercabut hingga akar. Kejadiannya justru setelah kurang dari 1 jam saat hujan mulai reda, dan saat hujan lebat sedang mengguyur karena tumbangnya sampai ke akar. Beritanya bisa kita lihat di YouTube,” tuturnya.

Dia menambahkan, di beberapa daerah di Bali juga ada laporan pohon tumbang. Karena beban batang besar, dahan besar, daun rimbun banyak cabang, lalu posisi pohon tumbuh ada yang miring dan sangat dekat dengan jalan, atau dekat dengan rumah warga. “Lalu tanah gembur tergerus air hujan deras jadi pemicu pohon tersebut tumbang, tercerabut hingga akar,” ujarnya.

BACA JUGA:  Jalan Longsor di Desa Balime, Satgas Rusa Hitam Turun Tangan

Sementara bagi yang rumahnya di pinggir atau dekat sungai, Kusuma Edi berharap agar melakukan antisipasi datang banjir bandang, air bah dari pegunungan yang bisa mengikis dinding sungai dan dasar bibir sungai, sehingga berpotensi longsor, tergerus dan mengikis perlahan dasar rumah warga.

Bahkan air sungai bisa meluap akibat tumpukan material sampah dan material pohon tumbang dari hulu. “Sebaiknya bergeser sebentar tinggal di tempat lain dan waspada sikon sekitar. Tetap buka jalur komunikasi dengan tetangga, kolega dan petugas,” tambahnya.

Bagi yang berada pada lajur dan area langganan banjir, Ia menyarankan agar warga menyediakan alat pelindung diri. Jika memungkinkan ada pompa air, kemudian waspada ular,  matikan aliran listrik dan sebaiknya dari awal sudah bergeser ke lokasi aman, serta tetap buka jalur komunikasi dengan petugas dan warga lain. “Jadi, tolong antisipasi dan mitigasi risiko bencana, peduli responsif dengan sikon kritis,” imbuhnya.poll/edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *