HEBOH! “Kelas Orgasme” Muncul Lagi, Tantric Full Body Orgasm

DENPASAR, MENITINI.COM Kabar adanya ‘kelas orgasme’ di Bali kembali mencuat. ‘Kelas orgasme’ yang pernah menghebohkan masyarakat Bali itu muncul kembali lewat situs eventbrite.com dengan tagline “Tantric Full Body Orgasm”.

Kelas tersebut rencananya dilaksanakan pada Sabtu (8/5) hari ini dari pukul 10.00 hingga 18.00 WITA. Kelas tersebut dipasang dengan tarif lebih murah, yakni dengan harga 20 euro. Acara ‘kelas orgasme’ itu diselenggarakan oleh Intimacy Unleashed.

Informasi penawaran ‘kelas orgasme’ ini pun kembali membuat heboh masyarakat terutama di media sosial (medsos). Tak lama berselang setelah iklan tersebut viral, Kantor Imigrasi Bali mendatangi vila di Jalan Penestanan, Ubud. Vila itu akan dipakai menggelar ‘kelas orgasme’

Imigrasi menangkap warga negara Kanada, Christopher KM, yang diduga penyelenggara yang dikemas dalam event yoga. “Sudah kami tangkap,” kata Kepala Kantor Hukum dan HAM Bali, Jamaruli Manihuruk, Jumat (7/5) seperti dikutip dari detik.com.

BACA JUGA:  Warga Paris Gabungkan Yoga dengan Pelukan Anak Anjing untuk Relaksasi

Dia menjelaskan, Christopher ditangkap di suatu wilayah di kawasan pariwisata Ubud, Kabupaten Gianyar. Yang bersangkutan kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi Denpasar untuk diperiksa. “Perkembangan selanjutnya disampaikan setelah pemeriksaan,” imbuh Jamaruli.

Berdasarkan penyelidikan, didapat informasi vila itu sudah tutup. Iklan ‘yoga plus plus’ itu juga sudah tutup sebulan lalu. “Karena sudah dikatakan tutup ya berarti iklan itu sudah tidak benar,” ujar Jamaruli.

Awalnya, kelas serupa muncul pada Maret 2021 lalu. Ketika itu warga negara asing (WNA) berkebangsaan Australia bernama Andrew Barnes juga berencana menggelar bisnis ‘kelas orgasme’ di Bali. Praktik tersebut rencananya dilaksanakan di Vila Suara Sidhi yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Ubud, Gianyar.

BACA JUGA:  Warga Paris Gabungkan Yoga dengan Pelukan Anak Anjing untuk Relaksasi

Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebesar USD 600 atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Namun akhirnya kegiatan tersebut dibatalkan karena menjadi sorotan publik. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *