Gus Teja dan Balawan Raih Penghargaan Wija Kusuma: Musik sebagai Napas Hidup dan Warisan Budaya

gus teja dan belawan
Dua maestro musik Bali, Gus Teja dan Balawan, berpose bersama Bupati Gianyar I Made Mahayastra usai menerima penghargaan Wija Kusuma. (Foto: Istimewa)

GIANYAR,MENITINI.COM – Dua maestro musik Bali, Gus Teja dan I Wayan Balawan, menerima penghargaan bergengsi Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam peringatan HUT Kota Gianyar ke-254 yang digelar di Balai Budaya Gianyar. Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi mereka yang luar biasa dalam melestarikan seni dan budaya Bali melalui musik.

Bagi Gus Teja, penghargaan ini datang seperti kejutan yang membahagiakan. Musisi asal Junjungan, Ubud itu mengaku sempat tak percaya saat menerima kabar dari Dinas Kebudayaan Gianyar.

“Saya pikir belum pantas mendapat penghargaan ini, apalagi dari Bupati Gianyar. Tapi setelah dijelaskan, saya sangat berterima kasih atas apresiasi ini,” ungkap Gus Teja dengan rendah hati.

BACA JUGA:  Dj Panda yang Viral dan Fyp Tiktok Siap Goyang @Club Akasaka Bali

Namun, di balik sikap rendah hatinya, Gus Teja adalah sosok seniman yang konsisten. Musik adalah jalan hidupnya—penghargaan hanyalah bonus.

“Dengan atau tanpa penghargaan, saya akan tetap berkarya. Ini memang dunia saya. Tapi jujur, Wija Kusuma memberi semangat baru, motivasi lebih besar untuk berkarya lebih baik lagi,” katanya tulus.

Ia pun menitipkan harapan kepada pemerintah daerah agar membuka lebih banyak panggung bagi talenta muda Gianyar. “Kalau bisa seminggu sekali ada pertunjukan untuk anak-anak muda kita. Mereka butuh ruang untuk menampilkan karya dan menumbuhkan rasa percaya diri,” tambahnya.

Sementara itu, I Wayan Balawan—musisi virtuoso asal Desa Batuan, Sukawati—juga dianugerahi penghargaan yang sama. Dikenal dengan permainan gitar leher gandanya yang menawan dan teknik tapping yang khas, Balawan telah membawa nama Bali ke panggung musik dunia.

BACA JUGA:  Katy Perry Sujud Syukur Usai Pulang dari Luar Angkasa: Momen Haru di Bumi Setelah Misi Bersejarah

Balawan tumbuh di tengah budaya gamelan, namun sejak kecil telah terpikat dengan dentingan gitar listrik. Ia mulai bermain gitar di usia 8 tahun dan mendirikan band pertamanya saat masih duduk di bangku SD. Musik bukan sekadar pilihan, tapi panggilan jiwa.

Penampilannya selalu memukau: melodi-melodi kompleks berpadu harmonis dengan unsur tradisional, menjembatani modernitas dan kearifan lokal dalam satu pentas. Ia membuktikan bahwa akar tradisi bisa tumbuh tinggi hingga mendunia, asal dipelihara dengan cinta dan inovasi.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra menegaskan bahwa penghargaan Wija Kusuma merupakan bentuk penghormatan kepada para seniman yang telah menunjukkan dharma bhakti-nya terhadap seni dan budaya, masyarakat, dan pemerintah.

BACA JUGA:  Agnez Mo dan Ahmad Dhani Berseteru Soal Royalti Lagu

“Kami berikan penghargaan ini kepada mereka yang mendedikasikan hidupnya pada kesenian. Ini adalah cara kami menyampaikan terima kasih atas jasa mereka yang tak ternilai,” kata Bupati.

Penghargaan ini tak sekadar seremoni. Ia adalah pengingat bahwa seni hidup di tangan para pelaku yang tulus, seperti Gus Teja dan Balawan, yang tidak hanya memainkan nada, tetapi juga menyulam budaya ke dalam jiwa bangsa.*

  • Editor: Daton

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami