Guru Bimbingan Konseling Bisa Deteksi Perilaku Siswa Kecanduan Narkoba

DENPASAR,MENITINI.COM-Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen R. Nurhadi Yuwono, menyebutkan guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah seharusnya bisa mendeteksi siswanya yang kecanduan narkoba. Caranya adalah melihat dari perubahan perilaku.

‘’Bisa dideteksi. Guru BK bisa melihat perilaku siswanya karena mereka kan juga belajar psikologi,’’ kata Nurhadi Yuwono saat tampil sebagai pembicara pada Diklat Guru BK Berani (Berantas Narkoba Sejak Dini) yang diselenggarakan MGBK Kota Denpasar di Ruang Widya Utama Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Kamis (5/10). Turut mendampingi Kepala BNNK Denpasar, Kombes I Ketut Adnyana Putera.

Bagi Nurhadi Yuwono, lingkungan pendidikan seperti sekolah memiliki peran yang sangat besar bagi pelajar, terutama siswa-siswi untuk bisa memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba. Menurut dia, para pecandu narkoba biasanya mengalami perubahan perilaku yang sebenarnya bisa teramati dari aktivitas mereka di sekolah.

BACA JUGA:  Guru Profesi Terhormat Cerdaskan Anak Bangsa

Namun yang terpenting, kata dia, guru BK di sekolah harus melakukan tindakan antisipatif atau pencegahan. Tujuannya agar siswanya jangan sampai terkena bujuk rayu bandar narkoba.

Kecanduan narkoba, kata dia, tidak terjadi secara tiba-tiba. Tetapi berproses dan memiliki pemicu, misalnya ketidakbahagiaan karena kondisi keluarga, tekanan pelajaran, dan sebagainya. ‘’Bisa saja, misalnya anak-anak ini keluarganya broken home, kemudian mendapatkan pengaruh buruk kawan-kawannya, mulai mencoba-coba, dan akhirnya ketagihan,’’ katanya.

Bukan tidak mungkin, kata dia, para pecandu narkoba ini berasal dari keluarga yang baik-baik, tetapi tidak merasa bahagia karena kurang mendapatkan perhatian orang tuanya. ‘’Orang tua hanya mencukupi secara materi, tetapi kurang memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Akhirnya, mereka menjadi sasaran narkoba,’’ katanya.

BACA JUGA:  Koramil Laren Sambut Kedatangan TK ABA Desa Centini

‘’Selain sekolah, tentu orangtua juga berperan. Penanaman karakter dan pendidikan agama harus diperkuat untuk membentengi anak-anak dari pengaruh negatif,’’ katanya.

Sebelumnya, Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, saat membuka kegiatan diklat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pemahaman pada guru BK terhadap narkotika, karena varian-varian narkoba itu banyak dan berubah, sehingga varian baru, dan modus baru ini perlu diketahui oleh guru BK. Ia mengimbau kepada para guru BK untuk tidak malas mengakses informasi dan teknologi agar dapat memiliki kemampuan deteksi dini terhadap perkembangan yang ada di sekolahnya. Sebab, menurutnya, keberadaan guru BK menjadi posisi strategis dalam pendekatan dengan para siswa.

‘’Generasi muda ini harus kita selamatkan, sebab mereka adalah penerus masa depan bangsa. Hal ini sudah merupakan tanggung jawab kita bersama,’’ pungkas Wiratama.

BACA JUGA:  Ujian Tulis Berbasis Komputer Penerimaan Mahasiswa Baru Unud Diikuti 1.145 Peserta

Ketua MGBK Kota Denpasar, I Komang Agus Ugrasena, S.Pd., M.Pd., mengatakan, guru BK memainkan peran penting dalam menjalankannya yang langsung berinteraksi dengan murid-murid di sekolah. Dukungan kuat dari BNNP Bali dan BNNK Denpasar, kata dia, adalah energi positif menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa di sekolah. Ini adalah investasi dalam masa depan generasi muda, yang dapat membantu mengurangi dampak negatif penyalahgunaan narkoba di masyarakat. (M-003)

  • Editor: Daton